Pakar tak Sarankan Olahraga Pagi Hari Saat Puasa, Mengapa?

Pengelolaan waktu berolahraga saat berpuasa perlu dilakukan.

www.wikimedia.com
Olahraga (ilustrasi)
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kebiasaan berolahraga kerap dianjurkan oleh para pakar agar tubuh tetap sehat. Namun bolehkah bila berolahraga pagi hari saat menjalankan ibadah berpuasa? 


Dietisien dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Arjuna, mengatakan berolahraga pagi hari saat tengah berpuasa dinilai tak ideal, bahkan cenderung berisiko bagi yang tidak terbiasa.

"Berisiko terutama bagi orang yang tidak terbiasa ya karena otomatis ketika kita berolahraga penggunaan kalori itu lebih banyak," kata Tony kepada wartawan belum lama ini.

Ia menjelaskan, penggunaan banyak kalori akan membuat gula darah lebih cepat turun. Otomatis hal tersebut akan membuat tubuh lemas dan akan membuat tubuh terasa lapar sepanjang hari. 

"Apalagi kalau misalnya orang yang misalnya memiliki penyakit diabetes itu sangat riskan sekali, bisa mengalami serangan hipoglikemia dan itu membahayakan nyawa malah," ucapnya.

Dosen FKKMK UGM tak menyarankan berolahraga di pagi hari saat berpuasa karena ketahanan tubuh jauh lebih lemah lantaran badan akan jauh lebih lemas dari biasanya saat tidak berpuasa. "Dia (tubuh) akan mencari sumber alternatif tadi. Harusnya glikogen dibakar dalam waktu delapan jam, tapi karena dipakai banyak ketika olahraga tadi dan nggak ada makanan yang masuk berikutnya otomatis dia habisnya lebih cepat,  jadi kan otomatis sisa hari itu jauh lebih berat untuk dilewati," jelasnya. 

Karena itu menurutnya pengelolaan waktu berolahraga saat berpuasa perlu dilakukan. Harus ada fase adaptasi ketika berolahraga di saat berpuasa.  "Nggak bisa terus seperti sebelum puasa olahraganya sama itu juga nggak ideal, tubuh kita butuh waktu untuk menyesuaikan," ungkapnya.

"Kita nggak olahraga sama sekali ketika hari pertama-kedua itu terasa laparnya ketika hari setelahnya. Karena itu fase awal tubuh kita mengalami defisit kalori yang signifikan. Jadi otomatis akan berbeda kondisinya ketika awal puasa. Setelah bertahap menyesuaikan baru kita mulai melakukan intensitasnya di tengah-tengah," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler