Spot Ngabuburit Favorit di Palu, Pedagang Takjil Mayoritas Keturunan Arab
Pedagang takjil meramaikan kawasan sekitar Masjid Al Khaairat di Palu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisata kuliner yang berada di kawasan wisata religi di Jalan Sis Al Jufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi salah satu pilihan warga kota itu untuk ngabuburit. Mereka tampak membeli takjil atau makanan olahan berbuka puasa pada Sabtu (25/3/2023) sore.
"Saya sering beli takjil di sini, beda saja suasananya dan lebih terasa suasana religinya," kata Ayu (27) di Palu.
Ayu mengaku, dirinya rutin berbelanja olahan untuk berbuka puasa di pedagang takjil sekitar Masjid Al Khaairat yang berada di Jalan Sis Al Jufri setiap bulan Ramadhan tiba. Menurut Ayu, suasananya religi lebih terasa hidup di kawasan tersebut.
Sama halnya dengan Ayu, Hilda (34) mengatakan, berbelanja di Jalan Sis Al jufri terasa berbeda karena sebagian pedagang adalah warga keturunan Arab, sehingga warga yang ingin berbelanja olahan buka puasa juga dapat merasakan berwisata religi dan mengenal sejarah dari lokasi tersebut. "Di sini selalu ramai pembelinya, mungkin karena penjualnya juga terlihat beda dari tempat lain," ujarnya.
Tampak di sepanjang jalan di kawasan tersebut berdiri lapak-lapak jualan para pedagang. Aneka jenis makanan dijual mulai dari makanan ringan hingga makanan berat.
Harga yang ditawarkan pun mulai dari Rp 3 ribu hingga Rp 10 ribu per satu jenis makanan. Sementara itu, di kawasan wisata religi tersebut juga terdapat sekolah Islam Al Khairaat, makam Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau disebut juga Guru Tua, toko perlengkapan busana muslim, penginapan, hingga oleh-oleh. Selain berbelanja makanan berbuka puasa, warga yang datang berkunjung ke kawasan wisata religi juga sering menyempatkan waktu untuk berziarah ke makam Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua yang merupakan pendiri Yayasan Pendidikan Islam Al Khairaat di Kota Palu, Sulawesi Tengah.