Manggarai Barat Sambut Baik Investasi Tingkatkan Perkembangan Wisata Daerah

Manggarai Barat mendukung pihak yang berkontribusi terhadap kemajuan pariwisata.

Dok. Pemkab Manggarai Barat
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Founder IndonesiaJuara Trip, Agung Afif, Kepala Syahbandar, Bapak Hasan, Perwakilan dari Kepala Danlanal, Bapak Suwardana, Kepala Danpos AU, Bapak Wismoyo, Perwakilan Kapolres Manggarai Barat (Kasat Intel), Bapak Markus Wangge, Perwakilan Kasat Polair, Ketua DPRD Manggarai Barat, Marten Mitar, Perwakilan Kadis Pariwisata (Sekretaris Dinas), Bapak Chris, Kadis Lingkungan Hidup, Sebastian Wantung, Kadis Perhubungan, Ady Gunawan, Tokoh Islam, Haji Abdul Aziz, dalam peresmian kapal Devitar Cruise.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di sela peresmian kapal Devita’r Cruise, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, menyampaikan bahwa mendukung pihak yang ingin berkontribusi terhadap kemajuan kabupaten Manggarai Barat dalam bentuk investasi. Masuknya investasi dari investor, seperti pebisnis Devita Rusdy dan Agung Afif, melalui Kapal Phinisi Devita’r Cruise diharapkan dapat meningkatkan perkembangan daerah wisata Labuan Bajo. 

Baca Juga


Kapal Devita’r Cruise dibangun oleh Komodo Luxury dan dipasarkan oleh IndonesiaJuara Trip. Peresmian kapal phinisi tersebut dilakukan di Labuan Bajo pada Jumat (24/3/2023), di Labuan Bajo, Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Edistasius menyampaikan, setidaknya ada tiga poin penting sebagai lampu hijau para investor yang ingin berinvestasi di Manggarai Barat, khususnya di Labuan Bajo.

“Dalam bidang usaha kapal di Labuan Bajo, wajib memperhatikan kelestarian lingkungan dengan menerapkan prinsip sustainable tourism”, ujar Edistasius, dalam keterangan tertulis, Ahad (26/3/2023).

Beberapa aturan yang wajib dijalankan oleh kapal yang beroperasi di perairan Labuan Bajo adalah tidak membuang sampah ke laut. Menurut Edistasius, yang paling penting adalah sistem septic tank harus dibuang di darat. 

“Jadi, tidak ada lagi pembuangan sampah di laut baik itu organik dalam bentuk kotoran manusia, maupun anorganik. Semua sampah yang dibawa saat trip berlayar di laut, harus kembali lagi ke darat,” lanjutnya.

Menurutnya, nanti akan ada tim yang bertanggung jawab untuk menghitung berapa jumlah perkiraan sampah yang dihasilkan oleh suatu kapal saat berlayar hingga kembali ke darat. Tim tersebut juga akan memastikan setiap kapal untuk membuang sampahnya di darat untuk memperketat pelestarian lingkungan.

Seperti diketahui, Labuan Bajo telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Untuk itu, Edistasius juga menyampaikan bahwa harapannya agar wisata premium berlayar dengan kapal Phinisi dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindahan alam di pulau-pulau kecil yang ada di perairan Labuan Bajo.

Poin kedua adalah harapan Edistasius agar Kapal-kapal Phinisi dapat berkontribusi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Manggarai Barat khususnya melalui pajak kapal.

“Kemudian, selama para investor di Labuan Bajo mengikuti peraturan daerah yang telah disepakati, dengan tujuan utama memakmurkan perekonomian masyarakat Manggarai Barat, maupun NTT dan Indonesia, saya siap memastikan setiap investasi di Labuan Bajo aman,” ungkap Edistasius.

Peresmian kapal tersebut juga ditanggapi positif oleh Pengusaha Kapal dan Founder Indonesia Juara Trip Agung Afif. Ia menyebutkna, peresmian kapal diharapkan bisa membentuk ekosistem bisnis yang positif.

“Dengan peresmian kapal ini sekaligus diskusi tentang masa depan Labuan Bajo antara pemerintah daerah dan pengusaha kapal diharapkan terjadi ekosistem bisnis yang positif dan bisa berdampak baik untuk masyarakat NTT maupun perkembangan perekonomian Indonesia,” ujar Agung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler