Dua Bos Media Bicara Meningkatnya Eksposure Erick Thohir
Kesukaan publik terhadap Erick Thohir meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pimpinan media massa di Indonesia yakni Pemimpin Redaksi SCTV Retno Pinasti dan CEO Rakyat Merdeka Grup Kiki Iswara sepakat tingkat kemunculan (eksposure) dan kesukaan publik terhadap Erick Thohir meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Terutama setelah Erick terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.
Hal itu disampaikan Retno dan Kiki saat menjadi penanggap dalam rilis hasil survei terbaru oleh Indikator Politik Indonesia yang memotret dinamika elektoral calon presiden (capres) dan cawapres pilihan publik, Ahad (26/3/2023) lalu.
Salah satu hasil survei itu menemukan nama Erick Thohir melesat tajam dalam dua bulan terakhir untuk posisi cawapres, terutama dalam simulasi lima nama. Nama Erick Thohir yang semula mendapat 12,9 persen pada November 2022 naik signifikan masing-masing 13,2 persen dan 17,6 persen pada Februari 2023.
Dalam simulasi tujuh nama, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang semula berada di atas Erick, terlempar dari persaingan dalam simulasi 5 nama lantaran elektabilitasnya menurun. Sehingga, praktis hanya Agus Harimurti Yudhoyono yang bersaing ketat dengan Erick Thohir dengan selisih hanya 3 persen.
Menurut Retno Pinasti, dari sisi kemunculan di media massa, nama Erick Thohir memang banyak muncul di media sepanjang Februari hingga Maret 2023, setelah Erick mengumumkan mencalonkan diri hingga terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Ditambah lagi adanya dukungan dari para pesohor untuk Erick yang membuatnya viral di media.
"Ini semua merupakan rentetan peristiwa yang menaikkan eksposure Erick Thohir di media massa dan media sosial pada periode survei yang dilakukan IPI," kata Retno.
Retno menambahkan, di media televisi, audiens untuk berita olahraga lebih banyak dibanding berita umum. Khusus Erick, jika sebelumnya Erick hanya muncul di program berita karena posisinya sebagai Menteri BUMN, kini juga masuk di tayangan olahraga.
"Sekali siaran langsung pertandingan timnas itu langsung ratingnya mencapai 10,2 persen. Jika dikonversi ke jumlah penonton mencapai hampir 5 juta orang," ujar Retno.
Belum lagi pertandingan liga satu yang jika dikonversi penonton siaran langsungnya di kisaran 2,5 juta orang. "Tentunya ini sangat berkontribusi dalam mendongkrak popularitas. Erick diuntungkan tanpa perlu menunggu momentum atau menciptakan gimmick tertentu," kata Retno.
Retno menambahkan, kedekatan dunia olah raga dengan politik terjadi di mana-mana, tidak hanya di Indonesia. Retno mencontohkan mantan pemain AC Milan George Weah yang menjadi Presiden Liberia, dan Pele yang sempat hendak maju sebagai calon presiden Brazil.
"Olah raga kalau diselenggarakan dengan baik, sesuai standar internasional, ini akan membawa semangat konotasi positif karena kental unsur heroisme, kejayaan, dan kebanggaan sebuah bangsa," tambah Retno.
Ada pun CEO Rakyat Merdeka Grup Kiki Iswara mengatakan tingkat kesukaan masyarakat terhadap Erick Thohir terus meningkat. "Engagement untuk wakil Presiden cukup tinggi di kalangan milenial untuk Erick setelah menjabat Ketua PSSI," kata Kiki.
Dia mencontohkan, pihaknya pernah mendatangi sekolah-sekolah di Jakarta dan menemukan tingkat pengenalan murid SMA terhadap Erick Thohir cukup tinggi.
Dalam survei Indikator Politik yang dilakukan dua kali pada 9-16 Februari 2023 (melibatkan 1.220 responden) dan 12-18 Maret 2023 dengan 800 responden, nama Erick Thohir melesat tajam dalam dua bulan terakhir untuk posisi cawapres, terutama dalam simulasi lima nama. Nama Erick Thohir yang semula mendapat 12,9 persen pada November 2022 naik signifikan masing-masing 13,2 persen dan 17,6 persen pada Februari 2023.
Dalam simulasi tujuh nama, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang semula berada di atas Erick, terlempar dari persaingan dalam simulasi 5 nama lantaran elektabilitasnya menurun. Sehingga, praktis hanya Agus Harimurti Yudhoyo yang bersaing ketat dengan Erick Thohir dengan selisih hanya tiga persen.
"Basis dukungan terhadap calon wakil presiden, hanya Erick Thohir yang mengalami kemajuan paling besar. Ketika terjadi penurunan besar terhadap Ridwan Kamil, dukungan terhadap Erick Thohir meningkat paling besar, sementara terhadap calon lain relatif tidak banyak berubah," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.