PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Konsultasi ke Kemenag Rencana Arab Saudi Biayai Masjid JIC
Arab Saudi sampaikan niatnya untuk bantu pembangunan Masjid JIC yang terbakar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi terkait rencana pemberian bantuan dari Kerajaan Arab Saudi untuk membiayai pembangunan kembali Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) setelah hangus terbakar.
Menurutnya, dia akan menanyakan hal tersebut dengan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).
"Nanti saya tanya sama Kementerian Agama dulu," kata Heru kepada wartawan di Kamal Muara, Jakarta Utara pada Selasa (28/3/2023).
Kemudian, dia mengaku belum mengetahui progres pembiayaan rencana perbaikan Masjid JIC. "Belum tau, belum tahu nanti kita tanya," kata dia.
Dia menambahkan tidak ada pembiayaan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk perbaikan Masjid Jakarta Islamic Center (JIC).
"Enggak ada APBD. Saya sedang melakukan pembersihan berkas-berkas sisa kebakaran," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono berkonsultasi dengan Kementerian Agama dan Kementerian Keuangan terkait rencana pemberian bantuan dari Kerajaan Arab Saudi untuk membiayai pembangunan kembali Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) setelah hangus terbakar.
"Nanti kami tunggu arahan dari Menag dan karena itu bantuan, kami konsultasikan dulu ke Kemenkeu," kata Heru di Balai Kota Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?
Heru belum menyebutkan detail rencana pemberian bantuan pembangunan masjid di Jakarta Utara itu. Namun, dia menegaskan masih menunggu arahan dari kementerian terkait.
Sebelumnya, di sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Nusa Dua, Bali, Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz, mengumumkan bahwa Kerajaan akan menanggung biaya pembangunan JIC.
"Kerajaan Arab Saudi akan menanggung biaya restorasi Jakarta Islamic Center setelah terdampak kebakaran bulan lalu," demikian keterangan Kantor Berita Pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency, Kamis (17/11).