Dengar Keputusan FIFA, Cathy Sharon: Jiwa Emak-Emak Saya Berteriak
Cathy juga mengunggah ulang konten Instagram Story dari Hokky Caraka.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 menuai kekecewaan dari berbagai pihak. Salah satu ungkapan kecewa itu datang dari model dan aktris Cathy Sharon, yang menyampaikannya lewat media sosial Twitter.
"Jiwa emak-emak saya berteriak: mereka pada mikirin para atlet muda kita gak sih yang sudah menunggu sekian lama main di piala dunia," ujar bintang film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan itu, melalui akun Twitter pribadinya, @cathysharon.
Semula, Cathy mengunggah ulang konten Instagram Story dari Hokky Caraka, penyerang Timnas Indonesia U-20. Dalam statusnya, Hokky mengutarakan kekecewaannya sebagai atlet atas pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Berjuang untuk kemerdekaan negara orang lain (Palestina), tapi kalian semua merusak impian anak-anak bangsa sendiri. Mimpi indah, kawan-kawan. Sampai berjumpa lagi," demikian pernyataan yang dibuat Hokky dan diunggah ulang Cathy di Twitter.
Penggagas lini kosmetik Sada Hybrid Beauty yang memiliki nama lengkap Catherine Sharon Gasnier itu lantas mengomentari ucapan sarkas dari Hokky.
"Puas kalian menghancurkan mimpi anak bangsa?" ungkap Cathy.
Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan sepak bola bergengsi itu terjadi setelah adanya penolakan terhadap kehadiran timnas Israel U-20 sebagai salah satu peserta turnamen. Hal ini disebut dilematis oleh kreator konten dan penulis buku Aab Elkarimi.
Baca juga : Penyerang Timnas Tuding Ganjar Pranowo Hancurkan Kariernya
Lewat pernyataan di media sosialnya, Aab berpendapat memisahkan sepak bola dan politik adalah ilusi, apalagi di tingkat internasional. Sebab, sepak bola merupalam sarana efektif membangun opini dan meneguhkan sikap. Berbagai negara telah melakukan itu.
Misalnya, Qatar yang mendakwahkan Islam lewat sepak bola, Maroko yang menggaungkan solidaritas bagi Palestina, bahkan Jerman dengan kampanye LGBT. Pernyataan sikap itu pun dilakoni sendiri oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), dengan membatasi Rusia karena menyerang Ukraina.
"Batalnya drawing Piala Dunia U-20 di Indonesia memang patut kita sesalkan. Ada banyak kerugian. Tapi, menerima penjajah masuk negeri ini, tidak bisa kita biarkan. Jadi, kita dalam dilema antara mendukung majunya sepak bola Indonesia dan menolak negara penjajah," kata Aab yang pernah menulis buku berjudul Gerakan Menolak Sembrono.