Tips Bawa Bekal Makanan Bagi Pemudik Agar Terhindar dari Diare

Banyak kasus, pemudik mbawa 'oleh-oleh' penyakit seperti diare dan demam.

Antara/Sigid Kurniawan
Pemudik menyantap makanan untuk berbuka puasa di pinggir ruas jalan tol Pejagan-Pemalang, Tegal, Jawa Tengah. Ahli gizi masyarakat, Tan Shot Yen, memberikan tips membawa bekal makanan yang sehat agar terhindar dari diare selama perjalanan mudik.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi masyarakat, Tan Shot Yen, mengatakan kebersihan menjadi hal yang harus diperhatikan saat perjalanan mudik dan kembali dari kampung halaman. Sebab banyak kasus, orang mudik bawa “oleh-oleh” penyakit, seperti diare dan demam.

Baca Juga


Edukator kesehatan PB IDI itu membagikan tips membawa bekal saat mudik. Pertama, usahakan jangan membawa bekal yang mengandung santan. Santan membuat makanan cepat basi.

Bagi anak berusia di bawah dua tahun, perhatikan suhu MPASI karena riskan sekali terkena kontaminasi bakteri, terutama kalau sudah dua jam di suhu ruangan. Jangan pernah nekat membawa bubur bayi dimasukkan ke dalam cooler bag, yang dinilai tahan lama.

“Suhu 5 sampai 60 derajat Celsius, boleh dicatat 5 sampai 60 derajat Celsius ini, adalah suhu di mana kuman hobi banget berkembang biak,” kata dr Tan dalam media briefing virtual bersama PB IDI, Jumat (31/3/2023).

Jika membawa MPASI, dokter Tan menyarankan untuk mempertahankan suhu di bawah 5 derajat Celsius, atau di atas 60 derajat Celsius. Sebab, jika MPASI berada di suhu ruangan selama dua jam saja, makanan pendamping itu rentan dengan kotaminasi.

Bagaimana dengan orang dewasa? Usahakan bekal itu tidak mengandung santan karena rentan basi. Bawa lauk yang tidak mempunyai risiko kontaminasi misalnya telur pindang yang bisa awet enam hingga 12 jam. Untuk nasi, tempatkan dalam pincuk daun bukan termos, agar tidak terpapar bakteri.

Jika makan di luar atau rest area, pastikan tempat makan itu mempunyai dapur sehingga lebih aman. Perhatikan juga, apakah tempat makan mencuci piring sendok benar atau tidak.

“Kerap kali, diare itu bisa berakibat dari makanannya atau perkakas makanannya,” ujar Tan.

Bagi pengendara, hati-hati dengan aktivitas minum kopi. Minum kopi terlalu sering membuat terlalu haus karena kopi dan teh adalah diuretik yang memicu buang air kecil. Alih-alih menjadi waspada, Anda menjadi tidak fokus minum kopi berlebihan.

“Bagi orang-orang yang biasanya ngopi berlebihan, lebih dari dua cangkir, itu menjadi restless. Jadi Anda nggak awas, karena kopi sifatnya stimulan,” kata Tan.

Kalau memang mengantuk, dr Tan menyarankan untuk tidur selama 15 menit hingga 30 menit. Kemudian, cuci muka agar segar. Setelah itu, Anda bisa bergantian menyupir dengan rekan semobil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler