Bagaimana Bentuk Sangkakala Malaikat Israfil yang Ditiup Saat Kiamat?
Bulatan sangkakala seluas langit dan bumi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiupan sangkakala malaikat Israfil pada hari kiamat akan membuat seluruh makhluk di jagat raya terkejut. Para jumhur ulama berpendapat tiupan sangkakala terjadi dua kali. Ada juga yang berpendapat tiga kali tiupan.
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ
"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri," (Alquran surat An Naml ayat 87).
Para ulama berpendapat tiupan pertama disebut nafkhah assa'q akan menyebabkan semua makhluk mati, kecuali yang dikehendaki Allah SWT. Dan pada tiupan sangkakala yang kedua disebut nafkhah al ab's atau tiupan kebangkitan, semua manusia akan dibangkitkan dari alam kubur.
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ ;
"Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah)." (Az-Zumar 68).
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ
"Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya." (Yasin ayat 51).
Seperti apa sangkakala malaikat Israfil?
Dalam sebuah hadits disebutkan bentuk as shur atau sangkakala yang ditiup oleh malaikat Israfil adalah tanduk yang ditiup. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan melalui jalur Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash:
حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ عَنْ أَسْلَمَ الْعِجْلِيِّ عَنْ بِشْرِ بْنِ شَغَافٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا الصُّورُ قَالَ قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَقَدْ رَوَى غَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ وَلَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِهِ
"Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Nashr telah mengabarkan kepada kami 'Abdulah bin Al Mubarak telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi dari Aslam Al 'Ijli dari Bisyr bin Syaghaf dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata, Seorang Badui mendatangi Nabi ﷺ, ia berkata, Apa itu sangkakala? Beliau menjawab, "Tanduk yang ditiup." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan dan beberapa perawi meriwayatkan dari Sulaiman At Taimi, kami hanya mengetahuinya dari hadits Sulaiman." (HR Tirmidzi).
Dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Israfil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah.
Saya bertanya: “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?”
Jawab Rasulullah: “Bagaikan tanduk dari cahaya.”
Saya tanya: “Bagaimana besarnya?”
Jawab Rasulullah: “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama: Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
Dalam hadits di atas disebutkan sangkakala atau terompet malaikat Israfil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata atau gaib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam gaib. Wallahu'alam