Ada Benjolan di Vagina Selama Menstruasi, Normalkah?
Tak jarang wanita mengalami benjolan atau pembengkakan di vagina saat menstruasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menstruasi sering membawa perubahan suasana hati, nyeri di perut, dan energi rendah. Beberapa bahkan mungkin memiliki benjolan seperti jerawat di vagina mereka selama menstruasi. Normalkah itu?
Associate Director-Obstetrics and Gynaecology, Paras Health, Gurugram, dr Seema Sharma, mengatakan benjolan vagina saat menstruasi tergolong umum. Tidak hanya satu atau orang yang mengalaminya.
Dilansir laman Health Shots, Jumat (7/4/2023), tidak jarang wanita mengalami benjolan atau pembengkakan di area kelamin saat menstruasi. "Beberapa wanita mungkin mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit selama ini, sementara yang lain mungkin tidak merasakan apa-apa sama sekali," kata dr Sharma.
Benjolan atau pembengkakan pada area vagina saat haid dapat disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Berikut penjelasannya:
1. Perubahan hormon
Fluktuasi hormonal ini dapat menyebabkan perubahan jumlah aliran darah ke area vagina. Kondisi tersebut menyebabkannya membengkak atau menjadi lebih sensitif.
2. Pembalut
Pembalut atau tampon dapat menyebabkan gesekan dan iritasi yang dapat menyebabkan munculnya benjolan atau pembengkakan di area genital. Jika Anda tidak cukup sering mengganti pembalut atau tampon, hal itu dapat menyebabkan iritasi kulit dan timbulnya benjolan atau luka. Yang terbaik untuk mengganti pembalut adalah setiap empat hingga enam jam, atau lebih sering jika alirannya deras, saran ahli.
3. Kondisi medis yang mendasari
Benjolan vagina selama menstruasi mungkin merupakan gejala dari kondisi medis yang mendasarinya, seperti infeksi jamur, vaginosis bakteri, atau infeksi menular seksual.
Cara menghilangkan benjolan pada vagina saat menstruasi
Anda perlu mempraktikkan kebersihan yang baik. "Jaga agar area pribadi Anda tetap bersih dan kering untuk membantu mencegah iritasi atau infeksi lebih lanjut," kata dr Sharma. Selain itu, kompres hangat dapat membantu mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan di sana.
Rendam waslap bersih dalam air hangat, lalu peras kelebihan airnya. Tempelkan ke area di mana Anda tidak merasa nyaman dan diamkan selama 10 hingga 15 menit setiap kali.
Pakar mengatakan, krim atau salep yang dijual bebas seperti krim hidrokortison dapat membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dengan hati-hati dan hanya menggunakan krim untuk jangka waktu yang disarankan.
Anda juga dapat minum pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan benjolan di vagina saat menstruasi. Namun Anda harus mengikuti petunjuknya dengan hati-hati dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
Jika benjolan tidak hilang setelah beberapa hari atau menjadi parah atau disertai dengan gejala lain seperti keluarnya cairan atau demam, penting untuk berbicara dengan dokter. Mereka bisa membantu menentukan penyebab yang mendasari dan merekomendasikan pilihan pengobatan yang tepat.
Saat Anda menyadarinya, ada beberapa hal yang harus Anda hindari untuk mencegah iritasi atau infeksi lebih lanjut. Pertama, jangan mencongkel atau memencet benjolan. Jangan terlalu sering menyentuh benjolan. Ini dapat menyebabkan iritasi atau infeksi lebih lanjut dan dapat memperburuk situasi.
Kedua, jangan gunakan sabun keras atau produk berparfum. Menggunakan sabun keras atau produk pewangi di area genital dapat mengiritasi kulit dan memperparah benjolan. Pilih yang ringan dan tidak beraroma dan air.
Ketiga, mengenakan pakaian ketat seperti legging atau celana jeans ketat dapat menyebabkan gesekan dan iritasi pada area genital. Ini akan membuat benjolan semakin parah. Pilih pakaian yang longgar dan memungkinkan kulit untuk bernapas sebagai gantinya.
Keempat, jangan melakukan hubungan seks tanpa pengaman. Jika Anda memiliki benjolan di sekitar vagina, penting untuk menghindari hubungan seks tanpa kondom, karena hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi atau menularkan infeksi ke suami.