6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel
Saddam Hussein adalah sosok yang tegas terhadap Israel
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Saddam Hussein di tengah kontroversinya selama masih hidup, namun ternyata ada banyak sisi menarik dari kehidupan presiden Irak kelima dari 16 Juli 1979 sampai 9 April 2003 itu. Agresi militer Amerika Serikat telah menumbangkan kekuasaannya yang bercokol hampir beberapa dekade itu.
Saddam Hussein, meninggal pada 30 Desember 2006 di atas tiang gantungan karena dakwaan-dakwaan kejahatan yang dituduhkan padanya selama berkuasa.
Republika.co.id, mencoba menginventarisasi beberapa sisi menarik dari kehidupannya selama masih hidup, yaitu antara lain:
Pertama, Saddam Hussein mempunyai jabatan militer tertinggi dunia, yang setara dengan marsekal. Dalam istilah Irak disebut dengan Muhib ar-Rukn, meski dia seorang sipil. Sejumlah penguasa Arab lalu mengadopsi pangkat ini antara lain Raja Abdullah II Yordania.
Kedua, melancarkan perang terlama sepanjang sejarah Irak, saat melawan Iran dari 1980-1988. Perang ini mengakibatkan tewasnya lebih dari 1 juta orang.
Ketiga, meluncurkan serangan di beberapa titik wilayah Israel, seperti Tel Avivi dan Heifa, dengan rudal scud pada Perang Teluk II 1991. Israel tak membalas serangan, tetapi mensiagakan rudal patriot Amerika Serikat di sekitar kawasannya.
Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem
Keempat, pada akhir 1994, Saddam Hussein mengeluarkan keputusan hukuman untuk pencuri, dan memperketat sanksi bagi pelaku homoseksual yaitu dilempar oleh tiga tentara elite Saddam dari puncak gedung di Kota Basrah. Saddam juga mengeluarkan hukuman untuk mereka yang mengaku-ngaku memiliki nasab ke Nabi Muhammad SAW tanpa ada bukti, agar publik tidak tertipu.
Kelima, pada era ’90-an, Saddam menutup operasional kedai-kedai bir di Irak dan mengalihfungsikan kedai bir terbesar di Baghdad menjadi Masjid Al-Haq. Saddam juga membuka pintu untuk para wanita bergabung di militer, dengan dua syarat yaitu memakai pakain sopan dan mengenakan hijab syari.
Keenam, Saddam Hussein, menjadi penguasa Arab pertama yang mengucapkan syahadat dan disiarkan secara luas, saat harus dieksekusi di atas tiang gantungan pada 30 Desember 2006.