Militer Cina Dapati Kapal Perang AS di Kepulauan Nansha

Kepulauan Nansha diklaim sebagai wilayah teritorial Cina.

VOA
Kapal perang Amerika (ilustrasi). Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) memergoki kapal kawal perusak rudal USS Milius miilik Amerika Serikat berlayar secara ilegal di perairan yang berdekatan dengan Meiji Jiao, Kepualauan Nansha, yang diklaim sebagai wilayah teritorial Cina.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) memergoki kapal kawal perusak rudal USS Milius miilik Amerika Serikat berlayar secara ilegal di perairan yang berdekatan dengan Meiji Jiao, Kepualauan Nansha, yang diklaim sebagai wilayah teritorial Cina.

Baca Juga


"Kapal USS Milius pada 10 April 2023 memasuki perairan Meiji Jiao tanpa persetujuan dari pemerintah Cina," kata juru bicara Komando Armada Selatan PLA Kolonel Senior Angkatan Udara Tian Junli kepada pers di Beijing, Senin (10/4/2023).

Pihaknya akan terus melakukan pelacakan dan pemantauan terhadap kapal kawal perusak rudal AS tersebut dan tetap siaga di sepanjang jalurnya.

Menurut dia, Cina memiliki kedaulatan atas pulau-pulau di Laut Cina Selatan dan perairan di sekitarnya. "Pasukan Komando Armada Selatan PLA akan selalu waspada dan dengan tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional China serta perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Tian.

Sementara itu, Komando Armada Timur PLA menggelar latihan militer secara intensif di sekitar wilayah Taiwan pada Sabtu (9/4/2023) hingga Senin (10/4/2023). Latihan tersebut digelar sebagai bentuk respons Cina terhadap pemimpin Taiwan Tsai Ing Wen bertemu pimpinan DPR AS di California.

"Latihan ini sebagai peringatan keras atas tindakan provokatif kelompok 'Kemerdekaan Taiwan' dan kolusi mereka dengan kekuatan asing," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Senin.

Menurut dia, PLA sudah melakukan langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah. "Prinsip Satu Cina merupakan konsensus yang berlaku di komunitas internasional dan norma dasar yang diakui secara universal dalam tatanan hubungan internasional," ujarnya dalam pengarahan pers rutin tersebut.

Sikap Tsai Ing Wen di AS, tegas dia, merupakan tindakan yang salah sehingga Beijing perlu mengambil tindakan balasan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler