Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa Terus Berlanjut Jelang Akhir Ramadhan

Tak hanya serang Al Aqsa, Israel juga tangkap warga Palestina

Republika
Masyarakat Palestina harus mengalami kepahitan di bulan suci ramadhan 1444 hijriah. Karena, mereka tidak bisa menjalankan ibadah di Masjid Al-Aqsa akibat ditutup oleh tentara Israel.
Rep: Amri Amrullah Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  RAMALLAH – Pasukan Israel terus melakukan serangan ke Masjid Al Aqsa bahkan di hari-hari akhir Ramadhan, Arab News melaporkan, Kamis (20/4/2023). 

Baca Juga


Menteri Urusan Yerusalem Palestina Fadi Al-Hadmi mengatakan masyarakat internasional harus mencegah eskalasi kegiatan Israel yang "berbahaya" di Yerusalem di tengah lonjakan kekerasan dan penangkapan.

Seruannya itu disampaikan ketika tentara dan polisi Israel meningkatkan serangan ke Masjid Al Aqsa dua hari sebelum akhir Ramadhan, dan meningkatkan penangkapan warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. 

Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pihak berwenang Israel menangkap 13 orang pada hari Rabu subuh.

Pada Rabu sore, sejumlah polisi Israel dan petugas penjaga perbatasan menyerbu halaman Dome of the Rock (Kubah Batu) di Masjid Al Aqsa untuk menurunkan bendera Palestina untuk kedua kalinya pada hari itu. 

Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel pertama kali menyerbu masjid pada waktu fajar, mencopot dan menyita sebuah spanduk yang tergantung di pilar.

Namun kegiatan awal tersebut gagal untuk menurunkan bendera Palestina, sehingga pihak berwenang Israel kembali menyerbu masjid, menggunakan tangga untuk menyita bendera tersebut.

Al-Hadmi mengutuk perkembangan yang terjadi di Yerusalem dalam beberapa pekan terakhir. Dia merujuk terutama pada serangan terhadap jamaah, serta pembatasan shalat di Masjid Al Aqsa selama Ramadhan, dan di Gereja Makam Suci selama Sabtu Suci.

Al-Hadmi mengatakan polisi Israel secara brutal menyerang para jamaah di Masjid Al Aqsa dan memberlakukan pembatasan masuknya para jamaah untuk membuka jalan bagi para pemukim untuk masuk ke dalam masjid.

"Mereka juga menyerang para peserta perayaan Sabtu Suci dan mencegah sejumlah besar jamaah mencapai Gereja Makam Kudus," katanya.

Menteri tersebut juga memperingatkan bahwa rencana pemukiman yang luas sedang dipersiapkan di berbagai komite Israel. 

Dia merujuk pada rencana untuk menghancurkan puluhan bangunan komersial di lingkungan Wadi Al-Joz, untuk mengimplementasikan apa yang disebut sebagai rencana "Lembah Silikon", dan membangun ratusan unit pemukiman di atas tanah Palestina di kota itu.

Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem

 

Al-Hadmi mengatakan sekali lagi, perkembangan terbaru di kota Yerusalem yang diduduki telah membuktikan tanpa keraguan bahwa pendudukan adalah penyebab konflik di kota itu dan bahwa kekerasan dan pelanggaran pemukim adalah bahan bakar konflik ini.

"Keamanan dan stabilitas yang diinginkan di kota ini akan tercapai jika pendudukan diakhiri," ujar Al-Hamdi

Pernyataan Al-Hadmi muncul ketika Ramzi Khoury, kepala Komite Kepresidenan Tinggi untuk Menindaklanjuti Urusan Gereja di Palestina, meminta gereja-gereja Kristen di seluruh dunia untuk menekan pihak berwenang Israel untuk mengakhiri serangan.

Khoury mengatakan bahwa polisi Israel atau pihak berwenang lainnya "tidak memiliki hak" untuk memberlakukan pembatasan atau mencegah jemaat mempraktikkan agama mereka. 

Dalam pesannya, Khoury meminta gereja-gereja di seluruh dunia untuk "bekerja dengan serius" dan "menekan pemerintah" untuk melestarikan apa yang tersisa dari komunitas Kristen Palestina.

Dia mengatakan bahwa umat Kristen mengalami banyak tekanan  melalui pembatasan penjajah Israel dalam menjalankan ritual keagamaan, serta serangan yang terus berulang.

Pada Rabu, beberapa warga Palestina terluka parah setelah serangan tentara Israel menargetkan pintu masuk ke kamp Aqabat Jaber, di sebelah selatan Yerikho. 

Para pemukim Israel-dengan perlindungan tentara-menghancurkan beberapa toko di pasar sayur tua "Al-Hisba" di Kota Tua Hebron sebagai persiapan untuk membangun unit-unit pemukiman baru di tempat itu.

Imad Hamdan, Direktur Jenderal Komite Rehabilitasi Hebron, mengatakan setidaknya ada lima toko yang dihancurkan di daerah tersebut. 

Toko-toko tersebut benar-benar ditutup dan diisolasi dari warga Palestina oleh tentara Israel selama lebih dari 25 tahun, karena penduduk dan pemilik toko dilarang memasuki atau mengakses lokasi tersebut.

Di sisi lain, daerah itu sepenuhnya terbuka untuk pemukim yang di bawah perlindungan pasukan pendudukan menghancurkan setidaknya lima bangunan sebagai persiapan untuk merebut tanah dan membangun unit pemukiman baru.

Menurut data anggaran masa depan, hampir 1 miliar dolar akan diarahkan untuk melebarkan jalan menuju pemukiman Beit El, melebarkan jalan antara persimpangan Ariel dan persimpangan Tapuah (Za'atra), membangun jalan lingkar timur di Yerusalem, jalan pemukiman Qalandia, jalan pemukiman Alfei Menashe, dan merehabilitasi Rute 60 yang melintasi Tepi Barat.

Rencana tahunan ini juga mencakup pengembangan jalan pemukiman lainnya di sekitar Nablus, Salfit, dan Qalqilya.

Analis politik Palestina Ghassan al-Khatib mengatakan kepada Arab News bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Israel merupakan bagian dari janjinya kepada para pemilih selama kampanye pemilihan umum untuk mencapai pencaplokan Yerusalem secara total.

Al-Khatib menambahkan bahwa pemerintah Israel yang telah berkuasa selama lebih dari 50 tahun setelah pendudukan Yerusalem, telah merasa frustrasi dengan kegagalan mereka untuk mencaplok kota tersebut, serta ketidakmampuan mereka untuk menundukkan nasionalisme Palestina.

Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem

 

"Pemerintah Israel saat ini sedang berusaha untuk mencapai tujuannya untuk mencaplok Yerusalem Timur dan mengirimkan pesan kepada publik Israel bahwa mereka berbeda dari pemerintah sebelumnya dalam hal ini dan terus melanjutkan upayanya untuk mencaplok, tetapi upaya mereka belum berhasil, " kata Al-Khatib kepada Arab News.

Pada Rabu, pihak berwenang Israel memerintahkan warga Palestina untuk menghentikan pekerjaan pembangunan tiga rumah dan dua barak di Ni'lin, sebelah barat Ramallah. 

Sumber-sumber Israel mengungkapkan pada hari Rabu bahwa Israel telah mengalokasikan miliaran dolar untuk membangun jalan dan infrastruktur untuk pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem.

 

Channel 7 Israel mengatakan bahwa Menteri Keuangan Bezalel Smotrich telah setuju dengan Menteri Transportasi Miri Regev mengenai rencana tersebut. Dana tersebut akan dialokasikan dari anggaran umum setiap tahun. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler