WNI di Sudan Diimbau Segera Lapor ke KBRI Khartoum untuk Evakuasi

Indonesia sudah mengevakuasi 538 WNI di Sudan untuk dipulangkan ke Indonesia.

EPA-EFE/STRINGER
Toko-toko rusak selama pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Khartoum, Sudan.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Sudan diminta melaporkan diri ke KBRI Khartoum untuk segera dievakuasi ke Tanah Air. Imbauan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Senin (24/4/2023), agar seluruh WNI yang tersisa di Sudan bisa dievakuasi pada tahap kedua.

Baca Juga


Sebelumnya melalui tahap pertama, 538 WNI berhasil dibawa ke Port Sudan untuk dipulangkan ke Indonesia melalui Jeddah, Arab Saudi. "Mohon agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum agar juga dapat dilakukan evakuasi pada tahap kedua," kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara daring mengenai evakuasi WNI dari Sudan.

Dia menjelaskan bahwa sejak konflik berkecamuk di Sudan, pemerintah berusaha semaksimal mungkin dan berupaya keras untuk memberikan pelindungan kepada WNI. Dari hari pertama terjadinya konflik yaitu pada 15 April 2023, koordinasi antara Kemlu dengan lima perwakilan RI yakni di Khartoum (Sudan), Kairo (Mesir), Addis Ababa(Ethiopia), serta Riyadah dan Jeddah(Arab Saudi) terus diperkuat. Koordinasi juga diperluas dengan kementerian dan lembaga lain, terutama dengan TNI guna membahas evakuasi ke Indonesia.

"Setiap evakuasi pasti tidak mudah dan memerlukan perencanaan yang sangat matang. Sekali lagi, keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pertama," tutur Menlu Retno.

Karena pertempuran yang masih terus berlangsung disertai pembatasan bahan bakar untuk kendaraan pengangkut, evakuasi para WNI dari Sudan tidak bisa dilakukan dalam sekali jalan. Saat ini, sebanyak 538 WNI telah berada di Port Sudan untuk diberangkatkan ke Jeddah melalui jalur laut, sebelum kemudian dipulangkan ke Indonesia. Selanjutnya, pemerintah berencana mengevakuasi 289 WNI lainnya, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan.

"Kami mohon doanya agar evakuasi lanjutan dapat segera dilakukan dengan selamat, mengingat situasi lapangan sangat cair dan dinamis," tutur Retno.

Berdasarkan data KBRI Khartoum, tercatat 1.209 WNI yang tinggal di Sudan. Sebagian besar dari merekaadalah pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di Ibu Kota Khartoum.

Keberadaan dan keselamatan para WNI di Sudan menjadi perhatian karena Khartoum dan wilayah sekitarnya adalah titik utama pertempuran mematikan antara tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler