Uni Eropa Berhasil Evakuasi 1.000 Warganya dari Sudan

Warga Uni Eropa telah dievakuasi dari Sudan melalui operasi yang rumit dan sukses

EPA-EFE/MOHAMMED ALI
Uni Eropa berhasil mengevakuasi staf dan lebih dari 1.000 warga negara anggota Uni Eropa dari Sudan
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa berhasil mengevakuasi staf dan lebih dari 1.000 warga negara anggota Uni Eropa dari Sudan, kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell pada Senin (24/4/2023).

Berbicara kepada wartawan dalam perjalanan ke pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luxembourg pada Senin (24/4/2023), Borrell mengatakan staf misi diplomatik Uni Eropa telah dievakuasi dari Sudan melalui operasi yang rumit dan sukses.

Dia berterima kasih khususnya kepada Prancis yang telah mengevakuasi staf Uni Eropa. Borrell juga mengumumkan bahwa lebih dari 1.000 warga negara anggota Uni Eropa dapat meninggalkan negara itu dengan upaya gabungan dari banyak negara yang menyelamatkan orang-orang dari negara Uni Eropa lain selain warga negara mereka sendiri.

Dia menjelaskan bahwa perang di Sudan akan menjadi agenda utama pembicaraan para menlu Uni Eropa karena blok tersebut tidak bisa membiarkan Sudan, yang adalah negara berpenduduk padat, terus-menerus mengalami konflik yang akan berdampak ke seluruh Afrika. Borrell menekankan perlunya penyelesaian politik untuk konflik tersebut.

Negara-negara Uni Eropa saat ini berupaya untuk mengevakuasi lebih banyak warga mereka dari Sudan. Prancis, Spanyol, dan Yunani telah mengumumkan operasi penyelamatan yang berhasil.

Bentrokan antara Angkatan Bersenjata Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) berlanjut pada Minggu, meskipun gencatan senjata selama 72 jam diumumkan untuk Hari Raya Idul Fitri.

Ledakan dan pertempuran dilaporkan terutama di sekitar markas militer dan istana presiden di Ibu Kota Khartoum. Sedikitnya 413 korban tewas dan lebih dari 3.500 orang terluka di Sudan sejak pertempuran antara kedua belah pihak meletus pada 15 April 2023.


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler