Lima Pasien Covid-19 Akibat Varian Arcturus di Inggris Meninggal
Apakah arcturus membuat Covid-19 mengganas?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menurut data terbaru, lima pasien Covid-19 akibat infeksi varian arcturus alias XBB.1.16 di Inggris meninggal dunia. Arcturus, varian yang dianggap sebagai varian SARS-CoV-2 yang paling menular, sedang melanda beberapa negara bagian India.
Di beberapa wilayah, aturan penggunaan masker wajah kembali diberlakukan dalam upaya menghentikan penyebarannya. Pada 17 April 2023, 105 kasus arcturus telah diidentifikasi di Inggris dengan kasus yang berlokasi di semua wilayah selain Timur Laut.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengonfirmasi kelima pasien yang meninggal sebelumnya telah memiliki masalah kesehatan. Sejauh ini, arcturus yang merupakan turunan dari varian omicron telah terdeteksi di 20 negara tambahan, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia.
Menurut para ilmuwan, strain virus baru ini lebih baik daripada pendahulunya dalam menghindari perlindungan kekebalan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya. Peneliti Jepang menyebut arcturus 1,2 kali lebih menular daripada strain yang sebelumnya sangat menular, kraken. Namun, hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Covid-19 semakin parah dengan arcturus.
"Di tempat-tempat yang tidak memiliki gelombang XBB.1.5, misalnya India atau Cina, diperkirakan akan bekerja dengan baik seperti halnya XBB.1.5. Sebaliknya, di tempat-tempat seperti Inggris, diperkirakan tidak akan berdampak banyak pada jumlah kasus apalagi pada rawat inap dan kematian," kata direktur UCL Genetics Institute, prof Francois Balloux, dilansir The Sun, Selasa (25/4/2023).
Balloux mengatakan XBB.1.16 masih dalam frekuensi rendah di Inggris. Namun, varian ini kemungkinan menjadi varian dominan berikutnya di masa depan.
Data menunjukkan XBB.1.16 mencapai sekitar 2,3 persen dari semua kasus baru. Pejabat di badan kesehatan pemerintah mengatakan jumlah sampel XBB.1.16 sangat rendah dan hasilnya dapat berubah saat data lebih lanjut tersedia. Pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan XBB.1.16 menjadi variant of interest (VOI).
Apa saja gejalanya?
Omicron biasanya menyebabkan kumpulan gejala pilek atau flu, seperti:
- Pilek
- Sakit kepala
- Kelelahan (ringan atau berat)
- Bersin
- Sakit tenggorokan
Dokter anak dan mantan kepala Komite Imunisasi Akademi Pediatri India dr Vipin Vashistha mengatakan penyebaran arcturus di negaranya membawa gejala baru yang belum pernah ada pada gelombang sebelumnya. Gejala baru tampak memengaruhi mata dan lonjakan kasusnya tiba-tiba melanda anak-anak.
Vashistha telah merawat semakin banyak bayi dengan gejala demam, batuk dan pilek, dan konjungtivitis yang menyebabkan mata gatal dan panas. Namun, belum ada bukti kuat yang mengonfirmasi arcturus sebagai penyebab rangkaian gejala baru ini pada anak-anak.
Sementara itu, penelitian awal menunjukkan masyarakat tidak perlu khawatir tentang arcturus, terutama di negara yang cakupan vaksinasi Covid-19 baik, seperti di Inggris. Meskipun arcturus dapat menyebabkan infeksi pada orang yang telah divaksinasi, itu tidak varian tersebut mampu menyebabkan penyakit parah.