Pemegang Saham Kesal BP Memperlambat Transisi Energi
Investor kalangan aktivis mengancam tak akan pilih ulang direktur utama BP saat ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa energi British Petroleum (BP) menghadapi kekesalan pemegang saham atas keputusan perusahaan memperlambat transisi energinya. Investor dari kalangan aktivis bahkan berjanji untuk memblokir pemilihan kembali kepala dewan direksi perusahaan energi tersebut.
Dilansir AFP, Kamis (27/4/2023), beberapa dana pensiun terbesar Inggris telah memperingatkan bahwa mereka akan menentang pembaruan mandat Direktur Utama BP Helge Lund pada rapat umum tahunan di London, Inggris. Kelompok pemegang saham dari kalangan aktivis Follow This, yang menginginkan perusahaan berjuluk Big Oil itu jadi perusahaan energi ramah lingkungan. Follow This telah mengajukan resolusi yang menyerukan agar BP lebih ambisius dalam tujuan iklimnya.
BP pada Februari lalu mengumumkan akan meningkatkan keuntungannya antara sekarang dan 2030 dengan berinvestasi lebih banyak di energi terbarukan dan hidrokarbon, kini malah memperlambat laju transisi energinya. Kelompok lingkungan Greenpeace, yang tahun lalu menyebut BP "paling ambisius" dari perusahaan global, mengkritik rencana tersebut, menuduh mereka tunduk pada investor dan pemerintah.
Lima dana pensiun telah mengumumkan bahwa mereka akan memberikan suara menentang pemilihan kembali Lund, menurut media Inggris. Di antaranya adalah Nest, yang juga mendukung resolusi Follow This. "Jika BP melanjutkan rencana tersebut, kami memiliki kekhawatiran serius tentang mereka yang ingin mencapai target nol bersih dan kesuksesan jangka panjang perusahaan," kata Nest.
"Kami ingin melihat mereka berinvestasi lebih banyak dalam solusi rendah karbon dan energi terbarukan, daripada situs minyak dan gas baru." kata Nest menambahkan.
Brunel, dana pensiun lainnya, mengatakan akan memilih menentang pemilihan kembali Lund untuk menggarisbawahi keprihatinannya tentang "perubahan strategi" BP.
Follow This percaya bahwa target net-zero pada 2050 tidak cukup tanpa langkah yang selaras dengan Kesepakatan Paris hingga 2030.
Merespons hal tersebut, BP menyampaikan, perusahaan menyadari beberapa pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya mungkin memiliki perspektif berbeda terhadap keputusan yang dibuat. "BP telah menyusun strategi, serta ambisi dan tujuan net-zero, yang dianggap dewan secara kolektif konsisten dengan tujuan Paris."
LSM Fossil Free London telah berjanji untuk mengganggu RUPS BP sebagai protes atas strategi transisi energi. Friends of the Earth ingin BP dan rekan-rekan raksasa energinya dikenai pajak yang lebih besar atas keuntungan mereka dari kenaikan harga energi yang disebabkan oleh perang di Ukraina, untuk membantu mengurangi melonjaknya tagihan rumah tangga.