KSP: Pemerintah Tingkatkan Rasio Elektrifikasi Daerah 3T

Dengan elektrifikasi, daerah 3T akan teraliri listrik yang memadai.

Republika/Wihdan Hidayat
Petani memeriksa meteran listrik prabayar di lahan pertanian Srigading, Bantul, Yogyakarta, Selasa (25/10/2022). Elektrifikasi pertanian kini sudah masuk di lahan pasir pesisir Selatan Bantul. Beberapa lahan milik petani sudah dilengkapi dengan meteran listrik, sehingga untuk pengairan tidak lagi menggunakan mesin. Efeknya lebih menghemat biaya produksi. Biasanya untuk satu hektare lahan pasir menghabiskan Rp 85 ribu untuk BBM, dan untuk listrik hanya Rp 15 ribu.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta (ANTARA) - Deputi I Kantor Staf Presiden Febry Calvin Tetelepta mengatakan pemerintah terus meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) untuk mewujudkan konsep Indonesia sentris yang dicita-citakan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga


"Ini menjadi bukti kehadiran negara di tengah masyarakat dalam mewujudkan energi berkeadilan. Dan ini baru terealisasi setelah Indonesia 77 tahun merdeka," ujar Febry dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Febry menilai, peningkatan rasio elektrifikasi di daerah 3T menjadi sangat penting untuk mengatasi kesenjangan dan mempercepat pembangunan.

Terlebih, kata dia, berdasarkan data PLN tahun 2020, terdapat 2.000 desa di Indonesia masih belum tersentuh listrik, sehingga diperlukan perhatian lebih agar program elektrifikasi di daerah 3T bisa dipercepat, dan angka rasio elektrifikasi bisa mencapai 100 persen.

"Ini mutlak menjadi tugas KSP untuk mengawal program strategis nasional ini secara berkelanjutan. KSP akan terus mendorong penyalaan listrik desa di daerah 3T terus diperluas," kata Febry.

Febry menyampaikan, dari hasil pemantauan dan evaluasi Kantor Staf Presiden, PT PLN Persero telah melakukan berbagai hal untuk mewujudkan penyalaan listrik terutama di daerah yang tergolong 3T, mulai dari sisi perencanaan sistem, anggaran, hingga dengan proses eksekusi dan penyelesaian konstruksi.

Belum lama ini, kata dia, PT PLN Persero kembali merealisasikan penyalaan listrik di 15 desa di kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, dengan total pelanggan sebanyak 2.192.

"Kami (KSP) melihat semuanya telah dipetakan dan secara bertahap direalisasikan oleh PLN sesuai dengan roadmap yang telah ditetapkan,? terangnya.

Febry berharap ke depan akan banyak program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi masyarakat setempat untuk memanfaatkan listrik dengan baik sehingga program penyalaan listrik desa benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Ini yang menjadi cita-cita Presiden Jokowi, yakni pembangunan Indonesia Sentris," jelas Febry.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler