Mampu Setor Dividen Rp 80,2 Triliun, Kinerja Menteri BUMN Membanggakan

Aset BUMN meningkat dari Rp 8.978 T pada 2021 menjadi Rp 9.867 T pada 2022.

Republika/Yasin Habibi
Gedung Kementerian BUMN.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemampuan manajerial Menteri BUMN Erick Thohir dalam memimpin orkestrasi perusahaan-perusahaan milik negara atau BUMN termasuk membanggakan. Salah satu indikasinya jelas, yaitu yang terbaru adalah kesanggupan Kementerian BUMN menyetorkan dividen dari seluruh BUMN sebesar Rp 80,2 triliun.

Baca Juga


Atas perkembangan tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan memberikan apresiasi kepada Menteri BUMN bersama timnya. Menurutnya, sebagai mitra utama Komisi VI DPR RI yang terus mendukung dan mengembangkan serta evaluasi maksimal untuk Kementerian BUMN menjadi development goverment, bangga kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Dividen pada 2022 tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah BUMN, Selasa (2/5/2023).

“Hasil kerja Menteri BUMN Erick Thohir pada 2022 kemarin, menjadi catatan sejarah. Sebab, tahun 2023 ini, Menteri Erick Thohir akan berikan dividen kepada negara sebesar Rp 80,2 triliun,” ujar anggota asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Nasim Khan menambahkan, pemberiaan dividen untuk negara sebesar Rp 80, 2 triliun ini menandakan bahwa BUMN berkontribusi kepada negara secara signifikan. Dengan demikian, negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari hasil pajak, tetapi juga hasil usaha yang baik.

“Sebelumnya, Menteri Erick Thohir memperkirakan laba bersih konsolidasi BUMN mencapai Rp 303,7 triliun (unaudited) pada tahun 2022. Namun demikian, terdapat kemungkinan peningkatan laba yang sangat signifikan sebesar Rp 179 triliun. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Erick Thohir juga memperkirakan peningkatan aset dari Rp 8.978 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 9.867 triliun (unaudited) pada tahun 2022,” ucap Nasim Khan.

Selanjutnya, Nasim Khan menjelaskan bahwa Menteri BUMN juga memperkirakan peningkatan ekuitas dari Rp 2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp 3.150 triliun (unaudited) pada 2022. “Selain itu Menteri Erick Thohir juga memperkirakan kenaikan pendapatan dari Rp 2.292 triliun pada 2021 menjadi Rp 2.613 triliun (unaudited) pada 2022,” papar Nasim Khan.

Dia menegaskan bahwa peran penting dari Kementerian BUMN dalam memberikan kontribusi kepada negara melalui dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak. “Hal yang sangat membanggakan yakni transformasi BUMN yang sudah didorong hampir mencapai 70 hingga 75 persen ini, dan hanya tinggal 25 persen lagi untuk mencapai 100 persen,” ujarnya.

Nasim Khan juga menjelaskan pada tahun 2021, BUMN menyetorkan dividen sekitar Rp 30,49 triliun kepada negara. Hal ini tercatat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2021 yang dirilis BPK pada tanggal 31 Mei 2022. 

“Komisi VI DPR RI sebagai mitra utama Kementerian BUMN terus mendorong Kementerian BUMN menjadi yang Ber-AKHLAK, Kementerian BUMN menjadi development goverment dan lain sebagainya,” kata Nasim Khan. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler