Gerindra: Isu Prabowo Cawapres adalah Hoaks
Pertemuan enam pimpinan parpol dengan Jokowi adalah bentuk kekompakan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menjelaskan bahwa pertemuan enam ketua umum partai politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan bentuk kekompakan koalisi pemerintahan. Di dalamnya, sama sekali tak dibahas peluang dipasangkannya Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto.
"Itu hoaks, hoaks, yang jelas tidak ada pembahasan Pak Prabowo. Apa Ganjar-Prabowo tidak ada," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/5).
Partai Gerindra, hingga saat ini terus mendorong Prabowo untuk kembali maju sebagai calon presiden (capres). Itu sudah merupakan amanat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada Agustus 2022. "Pak Prabowo masih tetap terus kita maksimal sebagai capres," ujar Habiburokhman.
Saat ini, Partai Gerindra telah menjalin kerja sama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kerja sama tersebut diteken dan dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). "Kita ingin koalisi koalisi yang lebih besar, kita ingin kerja sama kerja sama yang lebih besar supaya bisa lebih efektif dalam memenangkan pemilu besok," ujar anggota Komisi III DPR itu.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy mengatakan enam ketua umum partai politik akan berhalal bihalal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. Silaturahim tersebut juga berpeluang membahas dipasangkannya Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto lewat koalisi besar.
"Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah, minus Nasdem. Berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres," ujar pria yang akrab disapa Rommy itu lewat keterangannya, Selasa (2/5).
Namun, potensi tersebut tentu bertolak belakang dengan kenyataan politik saat ini. Sebab, Prabowo oleh Partai Gerindra sudah diamanatkan lewat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) untuk diusung sebagai calon presiden (capres).
"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," ujar Rommy.