Pemerintah Fokus Inisiasi LCT Guna Efisiensi Transaksi di Kawasan
Ide LCT tersebut menjadi salah satu fokus bahasan Indonesia pada KTT ASEAN 2023.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah RI fokus menginisiasi penggunaan Local Currency Transaction (LCT) atau transaksi dengan mata uang lokal guna efisiensi transaksi di kawasan.
Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN Kemenlu RI Berlianto Situngkir menjelaskan, dengan adanya efisiensi dalam penggunaan mata uang lokal dalam transaksi di kawasan, diharapkan transaksi tersebut mampu mendorong perekonomian negara-negara di kawasan itu sendiri.
"Tentunya karena ide tujuan efisiensi dalam transaksi ekonomi, baik perdagangan maupun investasi, tentunya tujuan yang diharapkan adalah adalah menstimulasi pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Karena sudah ada efisiensi, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang akan lebih baik lagi di internal ASEAN," kata Berlianto di Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Ide LCT tersebut menjadi salah satu fokus pembahasan Indonesia dalam gelaran KTT ASEAN 2023 yang akan diadakan di Labuan Bajo pada 9-11 Mei mendatang.
Berlianto memberi catatan, apabila LCT diterapkan, bukan berarti harus diikuti oleh semua lapisan masyarakat di wilayah Asia Tenggara, melainkan LCT difungsikan hanya sebagai diversifikasi instrumen mata uang yang dapat digunakan oleh negara-negara anggota ASEAN.
LCT adalah satu instrumen diversifikasi penggunaan mata uang, yang dalam implementasinya sendiri nanti disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan dari para pelaku usahanya. "Jadi enggak ada paksaan bahwa harus ikut melakukan ini, jadi ini berdasarkan kesiapan masing masing," jelasnya.
Menurutnya, LCT mampu menunjang transaksi internasional secara efektif karena tidak bergantung dengan dolar AS. Keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2023 di jalur ekonomi mengangkat tiga pilar strategis, yaitu penguatan kerangka bauran kebijakan, akselerasi ekonomi digital, dan transisi menuju keuangan berkelanjutan.
Tiga pilar tersebut telah dibahas dalam pertemuan high level seminar internasional beberapa waktu lalu di Jakarta. Indonesia pun dalam hal ini Kementerian Keuangan dan juga Bank Indonesia meyakini bahwa ekonomi ASEAN akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.