Jamaah Indonesia Gemar Selfie, Ini Kata Ustadz Yusuf Mansyur

Menurut Ustadz Yusuf Mansyur, berswafoto ketika berada di tanah suci sah-sah saja.

Republika/Prayogi
Suasana di Kawasan Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (29/4/2023).Jamaah Indonesia Gemar Selfie, Ini Kata Ustadz Yusuf Mansyur
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah Indonesia kembali menjadi sorotan ketika unggahan sebuah video lama kembali viral. Video tersebut menyindir perilaku jamaah asal Indonesia yang gemar berfoto, alih-alih beribadah dengan khusyuk ketika berada di tanah suci.

Sindiran tersebut dilakukan langsung oleh guru besar sekaligus imam masjid Nabawi, Syekh Sulaiman Ar-Ruhaili ketika sedang berceramah. Menurut ulama Madinah itu, jamaah Indonesia terkenal suka berswafoto saat berada di tanah suci.

Baca Juga


Ustadz Yusuf Mansyur (UYM) turut menanggapi. Menurut Ustadz Yusuf Mansyur, berswafoto ketika berada di tanah suci sah-sah saja, bahkan membagikannya kepada keluarga, kawan-kawan terdekat bukan perbuatan terlarang.

Menurut pendiri pesantren Tahfizh Daarul Quran ini, berswafoto asalkan tidak sedang beribadah, hukumnya boleh. Dengan membagikan foto tersebut kepada saudara dan kawan-kawan terdekatnya, menurutnya, bukan untuk pamer, melainkan sebagai motivasi untuk tergerak mengunjungi rumah Allah.

Dan lagi, kata dia, bagi jamaah asal Indonesia, pergi ke tanah suci Makkah dan Madinah adalah sebuah cita-cita dan butuh perjuangan panjang. Sehingga wajar ketika mimpi itu terwujud, mereka ingin mengabadikan dan membagikan mimpinya itu dengan berswafoto.



“Buat banyak orang di Indonesia, ke Tanah Suci ini perjuangan bener untuk bisa sampai ke sana. Ada kebanggaan dan jadi berita gembira, kabar gembira, berita baik, buat keluarganya, kawan-kawannya, gengnya, sohib-sohibnya, group wa nya. Sekaligus sebagai inspirasi, motivasi, supaya pada tertarik dan berjuang buat berangkat,” ungkap ustadz Yusuf Mansyur, Senin (8/5/2023).

“Intinya semua baik daaaaaaahhh... Asal kitanya yang ngeliat, juga ya ikut gembira dan baik sangka,” tambah ustadz kondang asal Betawi ini.

Misalnya, ketika swafoto tersebut menunjukkan seseorang yang sedang menengadahkan kedua tangan berdoa. Ustadz Yusuf Mansyur meminta agar siapapun yang melihat cukup berbaik sangka saja.

Bisa jadi, pose tersebut hanya menunjukkan gaya sedang berdoa. Tetapi berdoa sesungguhnya, yang benar-benar dimohonkan dengan khusyuk tidak diabadikan sama sekali oleh kamera.

“Kadang, difotoin, dalam keadaan pura-pura doa, ya bener juga. Pas doa beneran, ya ga difoto dan ga ada yang motoin,” kata UYM.



“Palingan, yang perlu dicatat, oleh kita-kita, jamaah haji dan umrah Indonesia, adalah, jangan ganggu orang. Kalau lagi khutbah, ya mikir juga lah selfa-selfi. Lihat-lihat juga keadaan,” tutupnya.

Pendapatnya ini juga sudah UYM unggah di akun media sosialnya dengan menampilkan juga pendapat dari seorang entrepreneur @misisdevi. UYM mengaku sepakat dengan pendapat dari ibu satu anak itu.

“Ssaya suka banget dengan komenan ini. Komenan @misisdevi penuh baik sangka dan ceria, juga berperspektif lain,” tulis UYM.

Berikut ini pendapat dari @misisdevi atas viralnya video imam masjid nabawi yang menyindir perilaku jamaah Indonesia yang suka berswafoto.

“Coba berbaik sangka, sering kali karena sudah selesai ibadahnya. Makanya mengabadikan momen dengan foto atau selfie. 'Pura-pura berdoa' waktu di foto itu hanya 'gaya', karena waktunya berdoa beneran, ya engga ada yang motion, orang dari Indonesia bisa ke sana itu perjuangannya engga main-main, jauuuh pula. Jadi bahagianya ingin diabadikan supaya saat kembali ke Indonesia bisa dikenang. Fotonya sesekali, engga 24 jam isinya foto." tulis Devi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler