Laba Bersih Kuartal I Aramco Turun

Kinerja ini akibat permintaan minyak yang lebih rendah menekan harga.

AP Photo/Amr Nabil
Petugas berjalan di depan kantor Saudi Aramco di Jeddah, Arab Saudi, Ahas (3/11). Saudi Aramco membukukan penurunan laba bersih kuartal I 2023 menjadi 31,9 miliar dolar AS (year on year/ yoy) (sekitar Rp 468,9 triliun) dari 39,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 580,7 triliun).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Saudi Aramco membukukan penurunan laba bersih kuartal I 2023 menjadi 31,9 miliar dolar AS (year on year/ yoy) (sekitar Rp 468,9 triliun) dari 39,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 580,7 triliun).

Baca Juga


Kinerja ini akibat permintaan minyak yang lebih rendah menekan harga. Namun, Aramco berencana melanjutkan ekspansi kapasitas, demikian dilansir Zawya, Selasa (9/5/2023).

Laba tersebut mengalahkan estimasi rata-rata analis sebesar 30,84 miliar dolar AS (sekitar Rp 453,4 triliun) menurut data yang dikumpulkan oleh Eikon dari Refinitiv.

Dalam informasi di bursa efek Saudi, Tadawul, pada Selasa (9/5/2023), perusahaan minyak dan gas terintegrasi itu mengumumkan dividen tunai sebesar 19,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 286,7 triliun) untuk kuartal IV 2022, naik empat persen dari kuartal sebelumnya. Dividen kuartal I 2023 sebesar 19,5 miliar dolar AS akan dibayarkan pada kuartal II 2023, kata laporan Aramco.

Laporan itu juga menambahkan, perusahaan berencana untuk memperkenalkan mekanisme dividen kinerja selain dividen dasar. Chief Executive Officer (CEO) Amin Nasser berkata, Aramco juga bergerak maju dengan perluasan kapasitas produksi.

"Prospek jangka panjang kami tetap tidak berubah karena kami yakin minyak dan gas akan tetap menjadi komponen penting dari bauran energi global di masa mendatang," kata Nasser.

Dia mengatakan, niat Aramco adalah untuk terus menjadi pemasok energi yang andal dengan kemampuan memberikan solusi energi yang lebih berkelanjutan, mendukung upaya mencapai transisi energi yang teratur. "Dengan bekerja untuk lebih jauh mengurangi jejak karbon dari operasi kami dan menambahkan opsi energi baru yang lebih rendah karbon ke dalam portofolio kami, saya yakin dengan kontribusi yang akan kami berikan," ujarnya.

Belanja modal untuk kuartal I 2023 mencapai 8,74 miliar dolar AS (sekitar Rp 128,5 triliun) dibandingkan belanja modal tahun lalu sebesar 7,58 miliar dolar AS (sekitar Rp 111,4 triliun). Arus kas bebas lebih tinggi secara tahunan pada level 30,89 miliar dolar AS (sekitar Rp 454,1 triliun).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler