Bulog Ajukan Hibah Lahan untuk Pembangunan Gudang Beras di Papua

Diperlukan tambahan gudang beserta mesin penggiling.

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Gudang beras Perum Bulog (ilustrasi). Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Papua dan Papua Barat berharap ada lahan hibah dari pemerintah daerah guna pembangunan gudang tambahan beras di Bumi Cenderawasih.
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Papua dan Papua Barat berharap ada lahan hibah dari pemerintah daerah guna pembangunan gudang tambahan beras di Bumi Cenderawasih. Kepala Kanwil Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat, Raden Guna Dharma di Jayapura, Ahad (14/5/2023) mengatakan, dengan terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) diperlukan tambahan gudang beserta mesin penggiling.

Baca Juga


"Kami telah melakukan pertemuan dengan Pelaksana Harian Gubernur Papua dan membahas terkait rencana 2023 mengenai penambahan gudang khususnya di Papua karena memang kondisi sekarang diperlukan tempat penyimpanan beras," katanya.

Menurut Guna, pihaknya berharap agar penjabat gubernur Papua bisa membahas bersama Bupati Keerom terkait pembangunan gudang dan lahan tersebut.

"Kebetulan di Kabupaten Keerom terdapat lahan 10 hektare untuk persiapan pembangunan Kodim baru, dimana hanya membutuhkan lima hingga enam hektare, sehingga tanah sisanya sekitar empat hektare bisa dialihkan ke Bulog," ujarnya.

Dia menjelaskan dengan lahan seluas empat hektare dan dibangun gudang kapasitas 20 ribu ton diharapkan memenuhi kebutuhan beras Papua, apalagi akan ada mesin penggiling modern sehingga bisa dengan cepat memenuhi kebutuhan beras.

"Kami berharap lahan hibah tersebut dapat terealisasi karena anggaran itu sudah ada sejak 2018 dan jika tidak digunakan sangat disayangkan. Untuk itu, pada 2023 ini kami mau gunakan dana tersebut buat pembangunan gudang beserta mesin penggiling," katanya.

Dia menambahkan untuk saat ini stok beras Bulog dalam keadaan aman. Menurutnya, akan datang beras dari Vietnam dan Thailand sebanyak total 8.000 ton.

"Untuk itu kepada masyarakat, ASN, dan TNI/Polri tidak perlu khawatir akan stok beras, karena di Papua stok masih dikatakan aman hingga tiga bulan ke depan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler