Amien Rais: Bung Surya Paloh, Please Fight Back!
Amien menilai penetapan tersangka Johnny Plate jadi berkah tersembunyi bagi Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais mendukung Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh melakukan 'serangan balik' kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini disampaikannya berkaitan dengan penetapan tersangka Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang merupakan Sekjen Partai Nasdem oleh Kejaksaaan Agung (Kejagung).
Sejumlah pihak kemudian mengaitkan penetapan tersangka tersebut dengan sikap dan pilihan politik Partai Nasdem yang kini bersebrangan dengan Jokowi. Amien Rais pun melalui video yang dibagikannya di media sosialnya berpesan kepada Surya Paloh untuk melakukan serangan balik.
"Video singkat saya ini berjudul Bung Surya Paloh Please Fight Back. Jadi Bung Surya Paloh silakan bisa pukul balik jangan hanya diam saja," kata Amien dikutip dari Instagramnya, Jumat (19/5/2023).
Amien menyebut penetapan tersangka Johnny Plate menjadi berkah tersembunyi atau bleesing in disguise bagi Indonesia. Yakni, terbongkarnya kasus dugaan korupsi yang disebut membuat negara mengalami kerugian hingga Rp 8 triliun dan yang tentunya harus diproses hukum.
Namun di sisi lain juga, penetapan tersangka ini juga menjadi gerbang lebar membongkar kasus korupsi di lingkaran orang-orang Jokowi yang diyakini Mantan Ketua MPR ini juga tidak terlepas dari dugaan korupsi. Pisah jalannya Surya Paloh ini, kata Amien, diharap bisa membuat Surya Paloh menyerang balik dan membongkat kroni-kroni Jokowi.
"Singkat kata Pak Paloh harus tegak dan tegas berdiri. Maaf Pak jangan bermental lembek ini Anda punya peran besar sekali. Peristiwa Johnny Plate bisa jadi gerbang lebar buat membongkar juga korupsinya konco-konco Pak Jokowi," ujarnya.
Dia meyakini, Jaksa Agung sebelumnya yang berasal dari Nasdem, Muhammad Prasetyo mempunyai dokumen tentang korupsi lingkaran Jokowi. Karena itu, dia berharap hal ini menjadi kartu bagi Partai Nasdem melakukan serangan balik.
"Jadi buatlah konferensi pers yang tanpa tedeng aling-aling supaya apa, supaya terjadi saling bongkar antara dua kubu yang pernah bersatu dan ini berseteru. Insya Allah rakyat pasti merasa lega bahagia bila hal ini terjadi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Amien juga menyinggung alasan Jokowi dan Surya Paloh yang pernah bersekutu kini pisah jalan yakni karena Surya Paloh mendukung Anies Baswedan. Menurutnya, Surya Paloh yang memiliki persamaan dengan Jokowi yang dibesarkan oleh kaum oligarki, kini telah mendapat hidayah.
Hal ini karena dia tegas memperjuangkan perubahan dan perbaikan dengan menjagokan Anies Baswedan sebagai calon presiden mendatang yang dinilainya anti thessa Jokowi.
"Dalam bahasa agama ini Surya paling mendapat hidayah, karena telah lama bergelimang dengan para oligarki itu, mengambil jalan yang sangat mengejutkan tapi positif yaitu ingin melakukan perubahan change ya demi perbaikan masa depan Indonesia," ujarnya.
Sebaliknya, berbeda dengan Jokowi, yang menurut Amien, masih bertahan dengan Dholalah yakni kesesatan ekonomi dan kesesatan politik.
"Sedangkan Jokowi jelas ingin meneruskan langkah-langkahnya yang menyengsarakan banyak rakyat dan menguntungkan kalangan konglomerat dan koporaktokrat, mungkin dalam bahasa agama Jokowi bertahan dalam dholalah, semacam kesesatan, ya kesesatan politik kesesatan ekonomi mungkin juga kesesatan moral yang berakhir dengan robohnya demokrasi Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sudah menyampaikan pandangannya yang cenderung membela Johnny G. Plat. Surya meminta dilakukan pendalaman lebih lanjut mengenai penetapan tersangka yang disematkan kepada Johnny Plate oleh Kejagung.
Pasalnya, dia mengungkap ada hal yang dirasa tidak sepadan dengan posisi Plate yang dinilai begitu berharga, baik di pemerintahan petahana maupun di Partai Nasdem.
"Ada pengakuan (Plate) yang menyatakan ia meminta Rp 500 juta untuk anak-anak setiap bulannya, dengan proyek negara kerugian Rp 8 triliun. Kalau tidak ada pendalaman lebih untuk mengumpulkan bukti-bukti yang lebih memberatkan ya semakin lebih sedih lagi kita, terlalu mahal dia untuk diborgol. Dalam kapasitas dirinya sebagai menteri, sebagai sekjen partai, terlalu mahal, terlalu mahal," ungkap Surya dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).
Surya mengatakan, pihaknya tetap menganut asas praduga tak bersalah dalam melihat kasus tersebut. "Tidak ada di antara kita memastikan diri kita ini terlepas dari kesalahan, kesilapan, kebodohan, bahkan dosa, itulah artinya keadilan kita sebagai manusia," tutur dia.
Lebih lanjut, Surya sebenarnya mengakui tidak bisa memastikan atau menjamin bakal tidak terulang lagi hal yang serupa pada tubuh partainya. Tapi dia mengungkit mengenai kontribusi Partai Nasdem yang dinilai tidak kecil bagi bangsa ini.
"Partai ini dengan komitmen yang sesungguhnya menolak politik dengan mahar dan itu bukan Rp 1, bukan Rp 200 juta, mungkin triliunan. Dari pelaksanaan pilkada-pilkada yang sudah berlalu, ini jadi catatan perbandingan bagi kita. Mencari kesalahan, satu noktah di ujung pulau sana dibandingkan dengan gajah di depan mata, coba saudara pikir, ini adalah realita yang kita hadapi," jelas Surya.
Secara lebih emosional dan gamblang, dalam kasus korupsi Plate, Surya percaya diri bahwa Plate tidak sepenuhnya bersalah.
"Saya confident untuk dia sebenarnya tidak terseret dalam situasi seperti apa yang dialami oleh dirinya hari ini yang diborgol tadi. Saya membayangkan umpamanya anaknya, istrinya, barangkali yang cucunya, itu yang menyentuh hati saya, tapi itu konsekuensi yang harus dibayar olehnya," kata Surya.
Kejagung pada Rabu lalu menetapkan Johnny G Plate sebagai tersangka korupsi pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI Kemenkominfo 2020-2022. Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kuntadi menjelaskan, Johnny Plate ditetapkan tersangka atas perannya selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) proyek tahun jamak 2020-2025 senilai Rp 10 triliun.
“Peningkatan status saksi JP sebagai tersangka, menyangkut perannya sebagai menteri, dan juga tentunya sebagai KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) proyek pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI pada paket 1,2,3,4 dan 5,” kata Kuntadi, di Gedung Pidana Khusus (Pidsus) Kejagung, Jakarta, Selasa (17/5/2023).
Kuntadi menerangkan, dalam kasus korupsi ini, nilai kerugian negara dalam penghitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) senilai Rp 8,32 triliun. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Rabu (17/5/2023), tim penyidik Jampidsus langsung melakukan penahanan.
Menteri dari Partai Nasdem itu ditahan selama 20 hari di Rutan Kejakgung, Jakarta Selatan. Johnny Plate menjadi tersangka yang keenam dalam kasus ini. Sebelumnya, sudah ada lima tersangka yang sudah ditetapkan dan dilakukan penahanan sejak Januari-Februari 2023.