Ketujuh Kalinya PLTN Zaporizhzhia Kembali Kehilangan Pasokan Listrik

Ini ketujuh kalinya PLTN Zaporizhzhia kehilangan pasokan listrik sejak invasi

EPA-EFE/SERGEI ILNITSKY
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina terputus dari pasokan listrik eksternal sehingga mengandalkan generator darurat untuk mendinginkan bahan bakar nuklir dan mencegah bencana nuklir.
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina terputus dari pasokan listrik eksternal sehingga mengandalkan generator darurat untuk mendinginkan bahan bakar nuklir dan mencegah bencana nuklir. Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas pemadaman listrik di PLTN tersebut.

Pejabat yang ditempatkan Rusia mengatakan Ukraina memutus jaringan listrik. Sementara perusahaan energi Ukraina, Energoatom mengatakan pemadaman disebabkan tembakan tentara Rusia.

Baca Juga


Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengkonfirmasi pemadaman tersebut. Ia mengatakan situasi keamanan di PLTN Zaporizhzhia sangat rentan.

"Sekarang kami harus sepakat untuk melindungi pembangkit listrik; situasi ini tidak bisa berlanjut," kata Grossi di media sosial Twitter, Senin (22/5/2023).

Meski enam reaktor di PLTN itu mati tapi reaktor-reaktor tersebut masih harus mendapat pasokan listrik agar bahan bakar nuklir didalamnya dingin dan tidak mencair. Energoatom mengatakan generator diesel memiliki bahan bakar cukup untuk 10 hari.

"Hitung mundur telah dimulai," kata perusahaan itu dalam pernyataannya yang diunggah di internet.

PLTN Zaporizhzhia terletak di daerah pendudukan Rusia di selatan Ukraina, dekat garis depan sepanjang Sungai Dnipro. PLTN tersebut merupakan PLTN terbesar di Eropa dan sudah berulang kali ditembak selama invasi Rusia. Energoatom mengatakan ini ketujuh kalinya PLTN Zaporizhzhia kehilangan pasokan listrik sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Di semua peristiwa sebelumnya, pembangkit listrik eksternal diperbaiki ketika generator darurat dipakai.

Sebelum invasi Rusia, PLTN Zaporizhzhia memenuhi seperlima kebutuhan listrik Ukraina. Kementerian Energi Ukraina mengatakan hampir 250 ribu konsumen di wilayah Zaporizhzhia kehilangan pasokan listrik karena gardu-gardu listrik rusak oleh tembakan Rusia. Tapi sebagian besar pasokan listrik konsumen sudah dipulihkan.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler