Sejarah Kartu Merah dan Kuning dalam Sepak Bola, Ternyata Terinspirasi dari Hal Ini
Inspirasi kartu merah dan kuning berasal dari lampu lalu lintas.
MAGENTA -- Setelah menunggu 32 tahun, Indonesia akhirnya bisa meraih medali emas SEA Games 2023 cabang olahraga sepak bola. Sebelumnya, Indonesia meraih emas pada 1987 dan 1991.
Kepastian itu didapat setelah Timnas Indonesia U-22 mempermalukan Thailand dengan skor 5-2 di laga final yang dilangsungkan di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja pada Selasa malam (16/5/2023).
BACA JUGA: Cara Mengobati Sihir Cinta Guna-Guna Istri pada Suami, Baca Ayat Alquran Ini
.
.
Laga yang dipimpin wasit Kassem Matar Al-Hatmi berlangsung dengan tensi tinggi dan keras. Dalam pertarungan yang berjalan selamat 120 menit itu pengadil asal Oman harus mengeluarkan 18 kartu: enam kartu merah dan 12 kartu kuning.
Apa jadinya jika dalam pertadingan keras tersebut tidak ada peraturan kartu kuning dan kartu merah? Yuk, kita cari tahu siapa penemu kartu merah dan kuning dalam sepak bola.
Menurut buku 200 Tokoh Inspiratif Penemu dan Pengubah Dunia oleh Ismadi & Eri Andwiatwoni, kartu merah dan kartu kuning dalam sepak bola ditemukan oleh seorang wasit dari Inggris bernama Kenneth George Aston.
BACA JUGA: Sholat Jumat di Jalan Raya, Bagaimana Hukumnya?
Aston mendapatkan inspirasi hingga menemukan kartu merah dan kartu kuning setelah melihat lampu lalu lintas di sebuah perempatan jalan. Lampu-lampu tersebut mengingatkannya pada peristiwa yang terjadi dalam pertandingan perempat final Piala Dunia 1966 yang mempertemukan Inggris dengan Argentina di Wembley, Inggris.
Pada pertandingan tersebut, kapten Argentina Antonio Rattin diusir oleh wasit asal Jerman Rudolf Kreitlein karena melakukan pelanggaran keras. Namun, karena kendala bahasa, Rattin pun tidak segera meninggalkan lapangan. Ia tidak mengetahui apa yang dimaksudkan oleh wasit.
BACA JUGA: Cara Melindungi Diri dari Sihir, Salah Satunya Makan Kurma Ajwa
Gara-Gara Gagal Paham Bahasa
Kemudian, Aston yang ikut memimpin pertandingan tersebut membantu menjelaskan kepada Antonio Rattin agar segera keluar lapangan. Dari peristiwa itu, Aston kemudian berpikir bahwa harus ada bahasa yang dapat menjembatani antara pemain dengan wasit, tanpa harus terkendala oleh masalah bahasa masing-masing.
Setelah melihat lampu lalu lintas, Aston selanjutnya memiliki ide kartu berwarna merah sebagai tanda memberhentikan seorang pemain. Sedangkan kartu kuning menjadi tanda peringatan bagi pelanggar yang lebih ringan.
BACA JUGA: Haji 2023: Doa Masuk Kota Madinah
.
.
Ide tersebut selanjutnya diterima oleh FIFA dan mulai digunakan pertama kali pada ajang Piala Dunia 1970. Dalam ajang tersebut, tidak satu pun kartu merah dikeluarkan.
Kemudian, kartu merah dan kartu kuning mulai digunakan di Inggris pada 1976. Tetapi, kedua kartu tersebut sempat tidak digunakan pada 1981 dan 1987 karena mendapat protes dari para pemain akibat wasit terlalu mudah memberikan kartu.
BACA JUGA: Kamu Perlu Tahu, Istilah dalam Dunia Lari
Kenneth George Aston lahir di Colchester, Essex, Inggris pada 1 September 1915 dan meninggal pada 23 Oktober 2001. Di samping sebagai penemu kartu merah dan kartu kuning, beliau juga memperkenalkan bendera hakim garis berwarna kuning.
Ia juga memperkenalkan papan nomor pengganti ketika terjadi pergantian pemain. Aston menjadi wasit liga untuk pertama kalinya setelah selesai dinas militer 1946.
Aston pernah memimpin jalannya pertandingan Final Piala FA pada 1963, dan menjadi wasit Piala Dunia 1962 antara Chile dan tim Italia. Ia juga mendapatkan anugerah MBE atau Member of the Order of the British Empire pada 1997. (MHD)
BACA JUGA:
▶ (VIDEO) SEA Games 2023: Respek! Momen Pelari Singapura Berbagi Air pada Atlet Lari Indonesia
▶ Lima Rekomendasi Channel Youtube untuk Olahraga di Rumah, Psst... Ramah untuk Pemula Kok
▶ Tips Memulai Olahraga Buat Kamu yang Mager
▶ Inilah Jenis Olahraga Terbaik untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi
▶ Resep Herbal Prof Hembing: Cara Melebatkan Rambut dan Mengatasi Uban