Doa Ketegaran Hati Istiqamah dalam Ketaatan yang Kerap Dibaca Rasulullah SAW
Rasulullah SAW kerap berdoa agar diberi kekuatan hati
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam hendaknya sering meminta kepada Allah Ta'ala ketegaran hati. Sebab hal ini pula yang sering diminta oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Dikutip dari buku Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik oleh Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin Al-Badr dengan penerjemah Muhammad Afif Naufaldi bin Ali, Abdullah bin `Amru bin al-Ash radhiyallahu 'anhu pernah mendengar bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya kalbu seluruh manusia berada di antara dua jari dari jari-jemari Allah Yang Maha Pengasih, bagaikan satu kalbu, Allah merubah-rubah keadaannya sesuai kehendak-Nya.” Kemudian Rasulullah pun berdoa:
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Allaahumma Musharrifa-l quluub, sharrif quluubana `alaa tha`atik.”
“Ya Allah, Yang Mahakuasa untuk merubah-rubah keadaan hati! Arahkanlah kalbu kami untuk senantiasa menaati Engkau.” (HR Muslim 2654)
Doa ini sangatlah agung, bahkan dia termasuk yang paling sering diucapkan oleh Nabi yang mulia ﷺ. Aisyah radhiyallahu 'anha menyatakan:
“Salah satu doa yang paling sering diucapkan oleh Nabi ﷺ adalah:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
‘Yaa Muqalliba-l quluub tsabbit qalbii `alaa diinik.’
“Wahai Yang Mahakuasa untuk membolak-balikkan hati, kokohkanlah kalbuku di atas agama-Mu.” HR Ahmad (24604). Aku (Aisyah) pun bertanya:
‘Wahai Rasulullah, alangkah seringnya engkau memanjatkan doa ini!’ Beliau pun bersabda:
ما مِن قلبٍ من قلوبِ العبادِ إلَّا وهو بينَ إصبَعينِ من أصابعِ الرَّحمنِ ، إن شاءَ أن يُقيمَهُ أقامَهُ ، وإن شاء أن يُزيغَهُ أزاغَهُ
‘Sungguh hati setiap manusia berada di antara dua jari dari jari-jemari Allah جل جلاله .Bila Dia berkehendak, Dia akan menyimpangkannya. Dan bila Dia berkehendak, Dia akan meluruskannya.’”
Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan
Tiga penyakit hati
Agama Islam mengajarkan umat manusia untuk menyucikan hati dari kotoran atau penyakit hati. Karena banyak sekali sifat tercela dalam hati yang harus dihindari agar selamat di dunia dan akhirat.
Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayat al-Hidayah menyampaikan ada tiga sifat hati yang sangat jahat. Yaitu sifat yang ghalib wujud (lazim ada) di kalangan ulama di zaman sekarang (zaman Imam Al Ghazali semasa hidup)
Tiga sifat hati yang jahat ini membawa kepada kebinasaan diri dan penyebab dari sifat-sifat tercela lainnya. Tiga sifat hati itu antara lain hasad (dengki), riya (pamer dan berbuat baik karena ingin dipuji orang lain), dan ujub (angkuh, sombong dan berbangga diri).
Imam Al Ghazali menyampaikan, harus bersungguh-sungguh membersihkan hati dari sifat hasad, riya, dan ujub. Bila sudah bisa membersihkan hati dari tiga sifat jahat ini, maka akan bisa mengetahui cara untuk menjauhkan diri dari sifat keji lainnya.
Kalau tidak bisa menyucikan hati dari sifat hasad, riya dan ujub. Maka tidak akan mampu menghadapi sifat-sifat tercela lainnya yang muncul dalam hati.
Imam Al Ghazali mengingatkan, jangan beranggapan setelah memiliki niat yang baik dalam menuntut ilmu, berarti telah selamat dari sesuatu yang berbahaya. Sementara di dalam hati masih ada sifat hasad, riya, dan ujub. Rasulullah Nabi Muhammad SAW bersabda:
ثلاثٌ مُهلِكاتٌ : شُحٌّ مُطاعٌ ، و هوًى مُتَّبَعٌ ، و إعجابُ المرءِ بنفسِه
"Ada tiga sifat yang dapat membinasakan manusia, sikap bakhil yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan merasa bangga dengan diri sendiri."