Innalillahi, Calhaj Asal Gresik Meninggal Saat Tiba di Bandara Madinah

Almarhum sempat mengeluh sesak napas setelah melewati imigrasi di Madinah.

Antara/Umarul Faruq
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Surabaya melambaikan tangan saat berjalan menuju pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (24/5/2023). Seorang calhaj asal Gresik, Jawa Timur meninggal dunia setelah mengeluh sesak napas ketika tiba di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Sabtu (27/5/2023).
Rep: Agung Sasongko Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Seorang calon haji asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur meninggal dunia beberapa saat setelah mendarat di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Sabtu (27/5/2023) siang Waktu Arab Saudi. Almarhum bernama Achmad Suhadak.

Kabar duka tersebut dikonfirmasi Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Haryanto. Ia menjelaskan bahwa almarhum Sukandak tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Surabaya (SUB-09) bersama 449 calon haji lainnya.

Baca Juga



"Satu jamaah haji meninggal dunia atas nama Achmad Suhadak, usia 54 tahun. Saat ini, jenazah ada di rumah sakit Madinah," katanya saat ditemui di Bandara AMAA Madinah.

Dari data Sikohat, sampai Ahad, total jamaah calon haji asal Indonesia yang wafat berjumlah dua orang. Jamaah yang wafat disholatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di Baqi. Sesuai ketentuan, jemaah yang wafat akan dibadalhajikan.

Menurut Haryanto, Suhadak sempat mendapatkan penanganan medis oleh petugas di Bandara AMAA sesaat setelah pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5045 yang ditumpanginya mendarat di Madinah. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit di Madinah untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif, namun nyawanya tidak tertolong.

Istri almarhum, Sumarni binti Suwarno, mengatakan suaminya dalam kondisi sehat saat hendak berangkat ke Tanah Suci. Hasil pemeriksaan kesehatan sebelum pemberangkatan haji juga tidak menunjukkan gejala sakit.

Saat turun dari pesawat, menurut Sumarni, suaminya masih ikut membantu menurunkan koper kecil miliknya dan beberapa calon haji lainnya.

"Malah saya yang sempat kurang enak badan, semuanya dibantu sama bapak sampai turun dari pesawat. Bapak bawa koper dua sama punya saya," ujar Sumarni.

Usai melewati proses di imigrasi, Suhadak mendadak mengeluh sesak napas. Dia kemudian mendapatkan penanganan medis di klinik bandara.

Hanya saja, kondisi Suhandak kemudian memburuk sehingga dokter merujuknya ke rumah sakit. Sumarni mengaku sudah ikhlas ditinggal suaminya saat tengah memenuhi panggilan Allah di Tanah Suci dan ibu dua anak ini juga telah menyampaikan kabar duka tersebut ke Tanah Air.

"Keluarga sudah saya kabari. Insya Allah sudah ikhlas semua," kata warga Jalan Kartini, Gresik, Jawa Timur ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler