Erick Thohir Ingin Didik PSSI Agar tidak Rugi Usaha Apalagi Rugi Prestasi
Erick yakin kedatangan Argentina akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Biaya mendatangkan tim sekelas Argentina pasti tak sedikit. Ketua umum PSSI Erick Thohir sendiri ketika didesak berapa ongkos yang harus dikeluarkan, hanya menjawab biaya nantinya akan diketahui setelah ada audit dari Ernst and young.
Dalam jumpa pers saat mengumumkan harga tiket Indonesia vs Argentina, Senin (29/5/2023), Erick Thohir yang kembali ditanya mengenai biaya dan apakah PSSI siap rugi, saat mendatangkan Argentina, Erick mengatakan, jangan sampai rugi baik secara prestasi Timnas maupun usaha PSSI.
"Saya ingin mendidik PSSI jangan rugi, baik dari segi prestasi atau usaha PSSI. Kita adakan laga FIFA Match Day, harus bawa hasil bagi timnas dan bawa keuangan PSSI yang lebih baik," kata Erick Thohir.
"Optimistis dengan harga tiket, media, sponsor, target ada keuntungan, jangan sampai kita tidak bisa bawa pertandingan besar lagi karena rugi, jadi kapok bikin laga besar lagi," ungkapnya.
Peningkatan kualitas persepakbolaan Indonesia membutuhkan pengelolaan PSSI yang sehat. Salah satu indikatornya adalah PSSI tidak boleh merugi agar dalam menjalankan seluruh misinya, tidak menemui kendala.
Oleh karena itu, dalam Kongres Biasa PSSI pada 28 Mei 2023 kemarin, Erick telah menetapkan jumlah anggaran yang harus tertutupi oleh PSSI agar seluruh aktivitas pembangunan sepakbola Indonesia dapat dilaksanakan.
Nilai anggaran yang diperlukan PSSI mencapai sekitar Rp 260 miliar. Itu sudah termasuk ongkos-ongkos untuk membawa tim nasional negara lain, membayar para pelatih, pelatihan–pelatihan, serta mengelola Tim Nasional.
“Kemarin PSSI sudah melaksanakan Kongres. Disi tu PSSI ingin, selain mendapatkan dukungan pemerintah untuk membangun sepak bola, baik infrastruktur maupun Tim Nasional. Namun PSSI juga mulai komersialisasi. Kami sudah memperhitungkan sebesar Rp 260 Miliar target (anggaran). Ini semua akan terbuka pada waktunya, kami sudah menunjuk auditor, Erns and Young, sehingga data akan terbuka, yang mana cost-nya dan berapa pendapatannya,” ujar Erick.
Berkaitan dengan hal tersebut, Erick menegaskan bahwa setiap pertandingan, baik besar yang mendatangkan tim kuat dunia, maupun tim–tim negara lain demi menambah poin Indonesia, seluruhnya telah memperhitungkan dengan matang biaya dan manfaatnya. Termasuk, diantaranya dalam menetapkan harga tiket yang ditetapkan setelah dilakukan survei terlebih dahulu.