Dari Hotel ke Masjidil Haram, Subhan: Dekat di Mata, Pegal di Kaki

Jarak terdekat dari pemondokan yang ditempati jamaah haji adalah 850 meter.

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Petugas membantu jamaah menaiki bus Shalawat menuju Masjidil Haram di Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (2/6/2023).
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Fuji Eka Permana dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH -- Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H, Subhan Cholid menyampaikan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian petugas haji dan jamaah haji lansia saat tiba dan berkegiatan di Makkah.

Subhan mengatakan, di antara yang harus menjadi perhatian adalah pergerakan jamaah dari pemondokan atau hotel menuju Masjidil Haram. Karena jarak terdekat dari pemondokan yang ditempati jamaah haji adalah 850 meter.

"Jarak 850 meter sepertinya pendek, kurang dari satu kilometer,  Zamzam Tower (di dekat Masjidil Haram) kelihatan dekat dari pemondokan, itu kalau temen-temen menyebutnya dekat di mata pegal di kaki, sementara cuaca hari ini sudah mencapai 45 derajat celsius," kata Subhan di Makkah, Kamis (1/6/2023)

Subhan mengatakan, meskipun jaraknya kurang dari satu kilometer, tetapi menjadi titik kritis. Untuk itu, petugas di sektor dan sektor khusus juga akan mempersiapkan segalanya termasuk kursi roda.

Baca Juga


Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid meninjau fasilitas toilet dan tenda jamaah haji Indonesia di Arafah, Arab Saudi, Selasa (30/5/2023). Fasilitas tersebut akan digunakan pada saat puncak haji atau wukuf. - (Dok. MCH 2023)



Ia menginformasikan, dari hotel menuju terminal, jamaah haji harus naik bus sholawat. Di setiap bus sholawat sudah disiapkan petunjuk-petunjuk khusus dan petugas yang akan memberikan layanan kepada jamaah haji lansia.

"Jadi memang nanti jamaah haji yang tidak lansia harus memberikan prioritas kepada jamaah haji yang lansia untuk bisa diutamakan melaksanakan ibadahnya," ujar Subhan.

Subhan mengatakan, hal yang juga harus menjadi perhatian, pergerakan jamaah haji dari terminal bus ke Masjidil Haram. Sebab jarak dari terminal bus ke dalam Masjidil Haram cukup jauh. Sementara cuaca sangat panas.

Maka petugas di sektor khusus, menyiapkan sumber daya manusia, fasilitas kursi roda dan lain sebagainya untuk melayani jamaah haji menuju Masjidil Haram.

"Karena kursi roda yang ada di dalam Masjidil Haram tidak bisa dibawa keluar, sehingga kita harus menyiapkan kursi roda," jelas Subhan.

Subhan menambahkan, meski masih lama jamaah haji akan melakukan aktivitas ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina, tapi petugas haji harus melakukan mitigasi. Karena di Arafah, Muzdalifah dan Mina, jamaah haji akan melaksanakan puncak ibadah haji.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan seluruh syarikat dan maktab untuk menyamakan persepsi bahwa layanan kita pada tahun ini memperhatikan jamaah haji lansia yang perlu bantuan khusus," jelasnya.

Subhan menambahkan, semuanya sudah memiliki komitmen yang sama untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji lansia. Di setiap maktab telah menambah jumlah toilet yang sebagian toiletnya dikhususkan bagi jamaah lansia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler