Waisak Jadi Momentum Penataan Ulang Candi Borobudur
Kunjungan ke Candi Borobudur terus mengalami perbaikan usai pandemi covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney dan anak usahanya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), terus melakukan penataan ulang konsep Candi Borobudur agar menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dengan mengedepankan nilai spiritual dan budaya. Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, mengatakan wisatawan nusantara (wisnus) saat ini masih mendominasi total pengunjung di Candi Borobudur.
Maya menilai perayaan Waisak 2023 menjadi momentum bagi TWC untuk menata ulang positioning destinasi Candi Borobudur. Maya menyampaikan Candi Borobudur memiliki potensi besar dalam menjadi destinasi yang wisata yang mengedepankan nilai-nilai spiritual, edukasi, budaya, serta mempunyai pasar besar dari wisatawan dari Asia Tenggara.
"Hal-hal itu yang harus kita tata ulang. Event ini momentum katalis dari penataan ulang fungsi dari Candi Borobudur sebagai heritage tourism, spiritual, edukasi, dan konservasi," ujar Maya di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (3/6/2023).
Maya menyampaikan InJourney selaku induk holding BUMN pariwisata dan pendukung juga akan meningkatkan konektivitas antar anak usaha seperti TWC dengan BUMN lain seperti Angkasa Pura I dan II, ITDC, Sarinah, dan Hotel Indonesia Natour (HIN). Maya menyampaikan anggota InJourney akan saling berkolaborasi dalam memperkuat ekosistem yang saling mendukung satu sama lain.
"Kami punya bandara, destinasi, ada Sarinah untuk retail, nah ekosistem itu yang kita bentuk," kata Maya.
Direktur Pemasaran, Pelayanan, dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Hetty Herawati mengatakan pertumbuhan kunjungan ke Candi Borobudur terus mengalami perbaikan usai pandemi covid-19. Hetty menyampaikan tingkat kunjungan di Candi Borobudur telah mencapai sekitar 60-80 persen dari masa sebelum pandemi.
"Walaupun belum sepenuhnya recovery dari sebelum pandemi, kita tidak mengejar jumlah wisatawan, saat ini kita fokus pada kualitas, membangun story telling, salah satunya dengan Waisak sehingga soul dari Candi Borobudur menginspirasi orang untuk datang," kata Hetty.