Punya Elektabilitas Tertinggi, PAN: Erick Thohir Bukan Cawapres Kaleng-Kaleng
PAN mau berkoalisi dengan partai lain asalkan Erick Thohir menjadi kandidat cawapres.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) kembali menyatakan kebulatan tekadnya untuk mengusung Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum DPP PAN Yandri Susanto mengatakan hal ini sejalan dengan hasil Rakernas partai pada tahun lalu yang menetapkan nama mantan Presiden Inter Milan itu sebagai menjadi cawapres.
"Saya sudah sering katakan, (capres) PAN itu antara Prabowo atau Ganjar, atau Airlangga dengan Zulkifli Hasan. Kemudian, untuk cawapres itu insya Allah Erick Thohir," ujar Yandri saat rilis hasil survei nasional bertajuk "Saling Salip Elektabilitas Capres dan Cawapres Jelang 2024" di Jakarta, Ahad (4/6/2023).
Yandri mengatakan pilihan PAN kepada Prabowo atau Ganjar serta Erick sejalan dengan hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia yang menempatkan ketiganya sebagai capres dan cawapres dengan elektabilitas tertinggi. Yandri tak kaget dengan tingginya elektabilitas Erick sebagai cawapres
Yandri menyampaikan masyarakat mengapresiasi kerja nyata Erick dalam memperbaiki wajah sepakbola Indonesia. Erick, menurut Yandri, juga berhasil menghapus dahaga gelar sepakbola Indonesia yang akhirnya kembali membawa pulang medali emas SEA Games setelah 32 tahun penantian.
Yandri menilai keberhasilan Erick dalam sepakbola memberikan kepuasan bagi masyarakat. Pasalnya, menurut Yandri, mayoritas masyarakat Indonesia, baik anak-anak, orang tua, laki-laki dan perempuan, warga di perdesaan dan perkotaan, suka dengan sepakbola.
"Bang Erick sudah membuat sesuatu yang luar biasa, termasuk yang tidak mungkin menurut orang, yakni membawa Messi dan Argentina yang baru juara Piala Dunia ke Indonesia. Artinya, yang kami usung bukan sesuatu yang kaleng-kaleng," ucap Yandri.
Yandri menyampaikan syarat bagi PAN dalam pertemuan penjajakan koalisi dengan PDIP beberapa waktu lalu ialah menjadikan Erick sebagai cawapres. Itu pula yang dijadikan syarat oleh PAN dalam pertemuannya dengan Gerindra dalam waktu dekat.
"Ini pertimbangan buat Ganjar atau Prabowo, Erick Thohir syarat kami, seperti pembahasan internal, walaupun keputusan ada di Pak Ketum PAN Zulhas," kata Yandri.
Hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia untuk periode 26 Mei-30 Mei 2023 menempatkan Erick Thohir sebagai kandidat cawapres paling banyak dipilih responden. Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan Erick berada di posisi teratas dalam simulasi 22 nama cawapres dengan 14,8 persen suara responden.
Burhanuddin menyampaikan Erick unggul tipis sekitar 0,02 persen dari Ridwan Kamil. Burhanuddin mengatakan Erick kembali menjadi pilihan mayoritas responden dalam simulasi 18 nama cawapres dengan suara sebanyak 15,5 persen atau unggul dari gubernur Jawa Barat itu yang berada di posisi kedua dengan 15,4 persen.