Beri Wejangan ke Ganjar, Jokowi: Paling Penting Nyali, Itu Nomor Satu
Presiden Jokowi menilai Ganjar Pranowo memiliki keberanian.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan wejangan kepada bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo. Satu wejangan yang disampaikannya adalah bahwa pemimpin itu harus punya nyali.
"Kalau pemimpin ke depan, seperti Pak Ganjar Pranowo yang paling penting itu memang nyali itu nomor satu," ujar Jokowi usai pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) III PDIP, di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Ia sendiri melihat, Gubernur Jawa Tengah itu memiliki nyali dan keberanian tersebut. "Berani itu nomor satu, berani dan punya nyali dan saya lihat Pak Ganjar punya," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Ganjar menghadiri peresmian Kantor Sekretariat Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP). Dalam pidato peresmiannya, ia menyampaikan dua hal kepada ratusan relawan yang hadir.
Pertama adalah menyampaikan program dan pandangan darinya dan partai politik pengusung kepada masyarakat. Termasuk mendengarkan aspirasi masyarakat untuk merumuskan visi ke depan.
"Dua, ada swing voters suara yang bergeser-geser yang itu tentu saja punya potensi untuk kita ajak bicara. Maka tolong Bapak/Ibu bisa berkomunikasi dengan mereka, tapi ada suara yang sangat besar, yaitu pemilih pemula," ujar Ganjar di Kantor Sekretariat TKRPP, Jakarta, Kamis (1/6/2023).
Selain itu, ia juga menugaskan kepada para relawan untuk meraup suara dari pemilih muda atau generasi Z pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, kontestasi mendatang merupakan ajang pertama mereka untuk mencoblos calon pemimpinnya.
"Mereka adalah golongan yang masuk generasi Z, mereka adalah para skaters, mereka adalah para youtuber, mereka adalah kelompok yang suka coding dan mereka adalah pemotong rambut," ujar Ganjar.
"Mereka yang berbisnis cuci sepatu, mereka yang punya hobi dalam komunitas olahraga, seperti lari, seperti sepeda, itulah generasi Z yang butuh mendapatkan tempat. Satu lagi mereka banyak berada di desa, tapi belum kita sentuh," sambungnya mengingatkan.