Megawati Sebut Ada Pihak Tutup Mata Atas Pembangunan Jalan Era Jokowi, Sindir Anies?

"Ya saya pikir itu orang itu kurang bijaksana," ujar Megawati.

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (tengah) berbincang dengan Presiden Joko Widodo (kiri) dan Bakal Capres Ganjar Pranowo (kanan) saat berlangsungnya Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023). Rakernas PDI Perjuangan yang berlangsung 6-8 Juni 2023 itu mengangkat tema fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode kepemimpinan sudah menghasilkan banyak keberhasilan. Karenanya, ia menyindir pihak yang seakan tutup mata terhadap keberhasilan tersebut.

Baca Juga


"Dari Pak Jokowi (periode) satu sampai Pak Jokowi (periode) dua itu kan kelihatan sekali. Jadi kalau ada orang sepertinya menutup mata, mengatakan bahwa kerja Pak Jokowi itu membuat transportasi dalam pengertian jalan, itu ya saya pikir itu orang itu kurang bijaksana," ujar Megawati usai pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) III PDIP, Selasa (6/6/2023),

Ia juga memuji langkah Jokowi yang sudah mempersiapkan puncak bonus demografi di Indonesia akan terjadi di 2034. Pada tahun tersebut, terdapat 60 tenaga kerja produktif untuk mendukung 100 penduduk, angka ketergantungan di bawah 50, dan memberikan kontribusi 0,22 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

Presiden ke-5 Republik Indonesia itu mendukung penuh langkah Jokowi itu untuk memaksimalkan bonus demografi tersebut. Sebab dari sisi manusia, bonus tersebut harus didukung penuh pemerintah dengan membuka lapangan pekerjaan.

"Kita yang dari negara berkembang dapat lompat menuju negara maju, bisa sama dengan India, Tiongkok, Amerika, dan mungkin InsyaAllah kalau benar begitu kejadiannya kita menjadi nomor empat," ujar Megawati.

Indonesia untuk menjadi negara maju perlu didukung oleh semua elemen, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Hal itu tidak bisa dilakukan hanya oleh Jokowi, pemerintah, dan partai politik pendukungnya.

"Maukah kita bersama-sama menanggung beban itu, bukan sebagai beban, tapi sebagai perjuangan untuk bisa masuk ke era itu. 13 tahun itu bukan waktu yang panjang, itu pendek," ujar Megawati.

 

 

Sebelumnya, saat acara Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta pada Sabtu (20/5/2023) lalu, bakal calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan menyinggung pembangunan jalan nasional. Pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembangunan jalan nasional lebih banyak dari pada era Jokowi.

Jokowi menurut Anies lebih banyak membangun jalan tol alias jalan berbayar. Sedangkan pada masa pemerintahan SBY, lebih banyak pembangunan jalan nasional yang dapat dilalui semua rakyat secara gratis.

"Pemerintah kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang di periode sebelumnya, 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar di Indonesia itu dibangun di masa sekarang, sepanjang 1.569 km dari total 2.499 km, itu adalah jalan berbayar," ucap Anies.

Namun, kata Anies, bagaimana dengan jalan tak berbayar yang bisa digunakan seluruh masyarakat tanpa ada biaya tambahan lainnya. Era Jokowi hanya berhasil membangun jalan kurang lebih sepanjang 19.000 kilometer.

"Saya bandingkan dengan pemerintahan yang lalu, di jaman pak SBY jalan tak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 atau 7,5 kali lipat," katanya.

Bakal calon wapres pendamping Anies. - (Republika/berbagai sumber)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler