7 Humor Gus Dur tentang Politik, Siapa Musuh Terbesar PDIP?
Humor Gus Dur dalam bentuk tanya jawab
BOYANESIA -- Salam kancah (teman).....Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid adalah seorang tokoh muslim yang dikenal dengan kecerdasan intelektualnya serta kepiawaiannya dalam memberikan pidato dan humor yang cerdas. Di antara humor Gus Dur yang menggelitik terkait dengan politik Tanah Air.
Berikut beberapa humor Gus Dur tentang politik di Tanah Air sebagaimana diceritakan dalam buku “Humor ala Gus Dur” yang ditulis Syafruddin Hasani:
1. Parpol Bodohi Rakyat
Tanya: Mengapa dalam kampanye mereka, parpol-parpol senang membodohi rakyat?
Gus Dur menjawab: Sebab kalau pintar, rakyat tak akan pilih parpol-parpol itu. Orang pintar pilih Tolak Angin.
2. Alasan Kampanye PPP Ramai
Tanya: Mengapa kampanye PPP selalu ramai?
Gus Dur menjawab: Sebab tiap suami membawa empat istri.
3. Partai Bulan Bintang
Tanya: Mengapa sampai kapan pun Bulan Bintang tak akan menang?
Gus Dur menjawab: Sebab masih ada matahari
4. Partai Sealiran
Tanya: Menurut Anda partai-partai mana saja yang sealiran?
Gus Dur menjawab: Partai Keadilan Sejahtera, Partai Damai Sejahtera, dan Partai Buruh Sejahtera
5. Mega dan Akbar
Tanya: Mengapa perilaku PDIP sering disamakan dengan perilaku Golkar?
Gus Dur menjawab: Karena MEGA kan artinya sama dengan AKBAR
6. Jabatan Amin Rais
Tanya: Jabatan apa menurut Anda yang cocok diduduki oleh Amin Rais?
Gus Dur menjawab: Kepala Bulog. Biar dia seneng ngurus Rice (baca: Rais).
7. Musuh Terbesar PDIP
Tanya: Siapakah sebenarnya musuh terbesar PDIP?
Gus Dur menjawab: Taufik Kemas, karena sudah sering menggoyang Mbak Mega.
Itulah tujuh humor Gus Dur yang berkaitan tentang politik. Cerdas dan menggelitik. Humor seperti ini menunjukkan kecerdasan Gus Dur dalam menciptakan cerita yang menghibur, sambil mengaitkannya dengan situasi politik Tanah air kala itu.
Namun, perlu diingat bahwa humor tersebut hanyalah candaan dan tidak dimaksudkan untuk merendahkan atau menghina.
Baca Juga:
Humor Gus Dur yang Bikin Presiden Amerika Ngakak
Gus Dur 'Hidup Lagi' di Malam Anugerah Satu Abad NU