Limbah Sawit Bisa Menjadi Sumber Energi Terbarukan

Limbah cair dari pabrik kelapa sawit diolah menjadi sumber energi terbarukan.

ANTARA/Syifa Yulinnas
BRIN dan mitra meneliti pemanfaatan limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan./ilustrasi
Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan perguruan tinggi dan perusahaan mitra meneliti pemanfaatan limbah cair, yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Baca Juga


Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur serta Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN menggandeng Institut Teknologi Bandung, PT Perkebunan Nusantara V, Universitas Riau, dan PT Aimtopindo Nuansa Kimia untuk bekerja sama meneliti pemanfaatan unit demo prototipe pemurnian biogas menjadi biometana di PLTBg Terantam ​​​​​di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

"Kami telah mencapai kesepakatan untuk melakukan riset bersama tentang pemanfaatan Palm Oil Mills Effluent (POME)," kata Kepala Pusat Riset Teknologi Transportasi BRIN, Aam Muharam, dalam siaran pers BRIN yang dikutip di Jakarta pada Jumat.

Ia mengatakan kerja sama riset yang melibatkan perusahaan kelapa sawit, perguruan tinggi, institusi riset dan inovasi, serta swasta tersebut diharapkan menghasilkan inovasi dalam pemanfaatan POME sebagai sumber energi terbarukan. "Tujuan akhir kami adalah menciptakan solusi yang berkelanjutan dan efisien, yang dapat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia," katanya.

Aam menyampaikan bahwa limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit merupakan salah satu sumber potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai energi terbarukan. 

Saat ini proyek teknologi pengembangan biogas dari limbah kelapa sawit yang sudah diterapkan pada skala pilot plant antara lain pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) kapasitas 1 MW oleh PT Perkebunan Nusantara ​​​​V.

Selain itu, ada cofiring boiler dengan teknologi CSTR kapasitas rata-rata 150 Nm3/jam serta pemurnian biogas menjadi biometana dengan kemurnian 95 sampai 98 persen dan bioCNG bertekanan 200 bar. ​​​​​​​

"Harapannya, PLTBg bisa dimanfaatkan lebih luas. Teknologi ini telah diuji coba sebagai bahan bakar kendaraan truk. Teknologi ini sangat dibutuhkan oleh Indonesia," kata Kepala Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN Hens Saputra.

Peningkatan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan emisi karbon dari penggunaan bahan bakar fosil. 

Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030.​​​​​​​

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler