Messi Tiba di Beijing, Ratusan Penggemar Tunggu di Bandara dan Hotel
Ini adalah perjalanan ketujuh Lionel Messi ke Cina.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ratusan penggemar menyambut kedatangan Lionel Messi di Bandara Beijing, Cina, Sabtu (10/6/2023). Messi akan memimpin timnas Argentina untuk melawan Australia dalam pertandingan FIFA Matchday pada 15 Juni 2023, sebelum menghadapi Indonesia pada 19 Juni 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ratusan penggemar memadati area bandara tempat Messi mendarat berdasarkan video yang beredar di media sosial (medsos). Mereka tampak mengabadikan kedatangan Messi dengan kamere ponselnya. Para penggemar berlarian demi bisa menyaksikan Messi dari jarak dekat.
"Messi! Messi!” Teriak ratusan penggemar yang mengenakan jersey Messi di timnas Argentina. Jersey yang mereka kenakan kebanyakan bermotif garis biru-putih dengan nomor punggung 10.
Beberapa penggemar lainnya menunggu Messi di luar hotel yang tidak jauh dari tepi sungai Liangma. Beberapa spanduk bertuliskan bahasa Spanyol dan Inggris menyambut kedatangan peraih tujuh gelar pemain terbaik dunia (Ballon d’Or) di hotel tempat Messi menginap. Ini adalah perjalanan ketujuh Messi ke Cina. Berdasarkan laporan media lokal, terakhir kali La Pulga ke Cina pada 2017.
"Saya menunggu dari jam 9 pagi sampai siang," kata Liu Yuheng yang mengenakan jersey Barcelona, klub tempat Messi menghabiskan sebagian besar kariernya.
Yuheng mengaku kecewa karena usahanya tidak membuahkan hasil. Yuheng menunggu di bandara melalui pintu utama. Namun Messi justru lewat melalui pintu belakang.
"Karena saya tidak bisa membeli tiket untuk pertandingan itu, saya memesan kamar di hotel yang sama dengan Messi dan berharap bisa melihatnya sekilas,” ungkapnya.
Kedatangan Messi menjadi trending di jejaring sosial Weibo. Salah satu pengguna Weibo menulis benar-benar ingin melihat Messi. Akun lain menulis masih merasa emosional mengingat pertandingan final antara Argentina melawan Prancis.
Pertandingan persahabatan itu menandai kembalinya sepak bola internasional ke Cina setelah tiga tahun dilakukan pembatasan ketat karena Covid-19 yang membuat stadion-stadion kosong serta menyebabkan pembatalan kompetisi olahraga.