Spanyol dan Brasil Umumkan akan Mainkan Laga Persahabatan Anti-rasisme
RFEF dan CBF luncurkan gerakan bersama memerangi rasisme dengan slogan "Satu kulit".
REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Federasi sepak bola Spanyol dan Brasil mempresentasikan rencana mereka pada hari Selasa (14/6/2023) untuk pertandingan persahabatan di Santiago Bernabeu pada bulan Maret 2024 untuk memerangi rasisme, setelah kemarahan global terhadap pelecehan terhadap pemain Real Madrid, Vinicius Junior.
Pemain sayap Brasil, 22 tahun, mengalami pelecehan rasial oleh para pendukung Valencia pada bulan Mei, yang memicu kemarahan di seluruh dunia setelah ia berhadapan dengan para penggemar di satu tribun.
Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFAF) Luis Rubiales dan rekannya dari Brasil Ednaldo Rodrigues mengungkapkan rencana mereka untuk pertandingan di stadion Madrid, bersama dengan pemain internasional Spanyol Ansu Fati dan Rodrigo Moreno. Kedua belah pihak meluncurkan gerakan bersama mereka untuk memerangi rasisme dengan slogan "Satu kulit".
"Penting untuk dipahami bahwa hukuman yang lebih berat perlu diterapkan dalam kasus rasisme oleh otoritas sepak bola," kata Rodrigues dalam konferensi pers.
"Denda saja tidak cukup. Klub-klub juga harus bertanggung jawab. CBF adalah federasi sepak bola pertama yang menerapkan sanksi yang lebih keras untuk kasus-kasus rasisme, seperti pengurangan poin di klasemen liga, penutupan tribun atau pengusiran seumur hidup terhadap anggota klub. Kita harus memimpin kampanye di seluruh dunia untuk melawan virus yang membuat malu semua orang di sepak bola ini."
Bulan lalu, CBF juga meluncurkan kampanye nasional melawan rasisme dalam pertandingan liga Brasil dengan slogan "Tidak ada permainan dengan rasisme".
Brasil, juara dunia lima kali, berada di wilayah tersebut untuk pertandingan melawan Guinea di Barcelona pada Sabtu dan Senegal di Lisbon tiga hari kemudian.
CBF bekerja sama dengan Vinicius dalam hal detail-detail yang berkaitan dengan dua pertandingan persahabatan tersebut karena ingin memastikan bahwa sang pemain merasa nyaman dengan pertandingan-pertandingan yang akan digelar di Iberia. Pemain sayap Real Madrid itu mendukung ide tersebut, kata beberapa sumber.
"Tidak ada tempat bagi penghinaan rasis dalam sepak bola kita," ujar Rubiales. "Tidak dapat ditolerir bahwa kejadian seperti yang terjadi dengan Valencia terjadi di negara kita. Saya merasa menyesal karena hal itu tidak mewakili negara kami dan siapa kami dan menodai reputasi kami di seluruh dunia. Kami memiliki masalah dengan rasisme dan harus melawannya."