Istimewanya Kalimat Tahmid yang Disebut Lebih 40 kali di Alquran
Kalimat tahmid memiliki banyak keistimewaan.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu dari empat kalimat istimewa, yakni kalimat tahmid. Kalimat ini berisikan pujian kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Di dalam Alquran al-Karim, banyak kita dapatkan isyarat yang menunjukkan keistimewaan kalimat tahmid. Antara lain: dimulainya Alquran dengan tahmid. Sebagaimana di awal surat al-Fatihah. Selain itu juga banyak surat di Alquran yang diawali dengan tahmid. Seperti dalam surat al-An’âm, al-Kahfi, Saba’ dan Fâthir," kata Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi\'i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc.,MA melalui pesan Telegram.
Ustadz Abdullah melanjutkan, ditambah lagi dalam Alquran, Allah ta’ala mengawali penciptaan makhluk-Nya dengan tahmid, sebagaimana dalam firman-Nya,
"الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ".
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, serta menjadikan gelap dan terang”. (QS. Al-An’âm ayat 1).
Selain itu juga mengakhiri penciptaan makhluk dengan tahmid (QS. Az-Zumar ayat 75).
Ustadz Abdullah mengatakan, di dalam Alquran, kalimat tahmid disebutkan lebih dari empat puluh kali. Di antara ayat-ayat tersebut ada yang berisikan berbagai motivasi pendorong untuk bertahmid.
"Misalnya di surat al-A’râf. Di situ Allah menjelaskan bahwa di antara motivasi pendorong kita untuk bertahmid memuji-Nya adalah karena Dialah yang telah memberikan hidayah kepada tauhid," kata Ustadz Abdullah.
"هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ".
Artinya: “Dialah yang Maha hidup, tidak ada yang berhak disembah selain Dia. Maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam”. (QS. Al-Mu’min Ghafir (40) ayat 65)
"Kita memuji Allah, juga karena Dialah yang mengaruniakan keturunan,\" kata Ustadz Abdullah.
"الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى الْكِبَرِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ".
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq. Sungguh, Rabbku benar-benar Maha Mendengar (mengabulkan) doa”. (QS. Ibrahim (14) ayat 39)
"Selain itu, kita memuji Allah karena nikmat terbesar, yakni perkenan-Nya memasukkan kita ke surga," kata Ustadz Abdullah.
"وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ . وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ".
Artinya: “Orang-orang yang beriman serta beramal salih, Kami tidak akan membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. Dan Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka. Di bawah mereka mengalir sungai-sungai.
Mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan pada kami”. (QS. Al-A’râf ayat 43).