Kementerian PUPR Susun Rencana Induk Pengembangan Wilayah KI Morowali
KI Morowali juga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah atau BPIW menyusun rencana induk (masterplan) kajian pengembangan wilayah untuk mendukung percepatan infrastruktur Kawasan Industri (KI) Morowali di Sulawesi Tengah.
"Penyusunan Rencana Pengembangan (masterplan) Infrastruktur Perkotaan mendukung lima kawasan industri strategis merupakan arahan Menteri PUPR. Lokus yang diarahkan menjadi masterplan yaitu Weda Bay, Sorowako, Morowali, Konawe, dan Tanjung Selor. Masterplan ini juga akan mendukung program penanganan jalan melalui Inpres Percepatan Peningkatan Konektivitas dari Direktorat Jenderal Bina Marga," ujar Kepala BPIW Yudha Mediawan di Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Yudha mengatakan, BPIW telah mengeluarkan SK Nomor 18/KPTS/KW/2023 tanggal 18 April 2023, terkait penyusunan masterplan kajian pengembangan wilayah guna mendukung percepatan pengembangan infrastruktur lima KI strategis.
Kementerian PUPR terus melakukan percepatan pengembangan infrastruktur di beberapa Kawasan Industri (KI) prioritas. Salah satunya yaitu KI Morowali yang berada di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. KI Morowali juga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Keputusan Permenko Perekonomian No 9 Tahun 2022.
KI Morowali berada di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali dengan target pengembangan Tahap I seluas 4.000 hektar. Dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), KI Morowali memiliki potensi utama berupa ferronikel, stainless steel dan produk hilirnya.
Pada TA 2020-2023, Kementerian PUPR telah melaksanakan pembangunan beberapa infrastruktur seperti revitalisasi drainase melalui skema padat karya di ruas jalan Bungku-Bahodopi-Batas Sultra (2020), lalu pelebaran jalan Bahodopi-Batas Sultra (2021-2022), dan preservasi jalan Bungku-Bahodopi-Batas Sultra (2020-2023) dengan total investasi sebesar Rp 135,8 miliar.
Selain itu berkembangnya beberapa smelter dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) pada wilayah yang lebih luas akan memberikan dampak pada kualitas lingkungan dan fungsi infrastruktur konektivitas.
Oleh karena itu, Kementerian PUPR melakukan tindak lanjut terhadap permasalahan tersebut dengan menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan pada TA 2024.
"Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada TA 2024 meliputi peningkatan kapasitas jalan ruas Bungku-Bahodopi-Batas Sultra sepanjang 10 km, pemugaran permukiman kumuh sekitar KI Morowali seluas 20 hektar, dan sistem pengelolaan persampahan skala kawasan - pembangunan TPA Bahodopi seluas 20 hektar. Total investasinya sebesar Rp 122 miliar," kata Yudha.
Kementerian PUPR juga tengah mempersiapkan readiness criteria dari beberapa infrastruktur pendukung KI Morowali lainnya yang diperkirakan dimulai pada TA 2025 dan selanjutnya.
"Kementerian PUPR juga akan menyiapkan peningkatan jaringan air baku, pelebaran jalan Bahonsuai-Bungku, pembangunan SPAM Kabupaten Morowali, sistem pengolahan air limbah domestik terpusat skala permukiman di Kabupaten Morowali, sistem pengolahan persampahan skala kawasan Kabupaten Morowali, program BSPS, serta penyediaan akses rumah layak huni," ujar Yudha.