OJK Ungkap Pentingnya Tingkatkan Inklusi dan Literasi Keuangan

Ada risiko besar ketika seseorang gunakan produk jasa keuangan tanpa tahu risiko

Rep: Rahayu Subekti Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pentingnya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan. Kepala Literasi, Inklusi, dan Komunikasi OJK Aman Santosa mengungkapkan ada sejumlah risiko jika gap atau jarak literasi dan inklusi keuangan tidak dipersempit.


"Risikonya tentunya ada orang yang sudah mulai menggunakan produk-produk jasa keuangan, tapi belum paham manfaat dan risikonya. Jadi artinya dia belum mampu menghitung," kata Aman, Rabu (21/6/2023).

Dia menuturkan, sangat berisiko jika seseorang menggunakan produk jasa keuangan namun tidak mengetahui risiko dan benefitnya. Dikhawatirkan, jika terjadi hal tersebut akan menimbulkan kerugian bagi penggunanya."Nanti dia kemampuan bayarnya ternyata tidak mampu, semacam itu risikonya," tutur Aman.

Risiko lainnya yang justru semakin parah yaitu masih adanya masyarakat yang menggunakan produk jasa keuangan ilegal. Saat masyarakat atau pengguna tidak mampu membayar atau memenuhi kewajibannya akan menerima perlakuan yang tidak menyenangkan saat penagihan.

"Dikejar-kejar dengan cara yang tidak etis, menggunakan data-data pribadi dengan cara kasar. Intinya semakin orang terliterasi maka dia semakin bijak didalam memilih produk-produk keuangan yang mereka butuhkan," jelas Aman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler