Titik Kritis Kehalalan Vitamin dan Suplemen
Penting untuk memeriksa label produk suplemen dan vitamin dengan hati-hati
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Vitamin dan suplemen telah menjadi asupan pokok dalam rutinitas harian banyak orang. Namun, bagi Muslim, Anda perlu memastikan apakah vitamin dan suplemen yang dikonsumsi halal. Sebab, ada bahan-bahan tertentu yang tidak memenuhi standar makanan dan minuman dalam Islam.
Berikut daftar bahan non-halal umum yang terkandung dalam vitamin dan suplemen, dilansir Halal Times, Senin (26/6/2023):
1.Gelatin
Salah satu bahan non-halal yang paling umum ditemukan dalam vitamin dan suplemen adalah gelatin. Gelatin adalah zat yang berasal dari kolagen, protein yang berasal dari berbagai bagian hewani. Ini sering digunakan dalam vitamin dan suplemen.
Gelatin sering kali berasal dari babi. Gelatin bisa menjadi halal jika berasal dari hewan halal dan diproses secara halal. Artinya, hewan tersebut harus disembelih sesuai dengan ritual Islam.
2.Alkohol
Alkohol sering digunakan sebagai pelarut dalam produksi banyak vitamin dan suplemen. Bahkan jika alkohol tidak ada dalam produk akhir, penggunaannya selama proses pembuatan dapat membuat produk menjadi tidak halal.
Namun, tidak semua alkohol yang digunakan dalam proses pembuatannya dianggap haram. Misalnya, jenis alkohol tertentu, seperti setil alkohol dan stearil alkohol adalah alkohol berlemak yang berasal dari tumbuhan atau hewan dan tidak memabukkan. Jenis alkohol ini umumnya dianggap halal.
Mengingat prevalensi bahan non-halal dalam vitamin dan suplemen, penting untuk memeriksa label produk dengan hati-hati. Cari bahan seperti gelatin dan periksa sumbernya. Jika alkohol tercantum, coba pastikan jenis dan kegunaannya dalam produk.
Lebih baik jika ada produk yang mencantumkan sertifikasi halal sebagai jaminan. Badan sertifikasi halal akan memeriksa bahan dan proses produksi produk untuk memastikan apakah semua produk memenuhi semua persyaratan halal.