Lembaga Internasional Selidiki Meledaknya Kapal Selam Wisata Titanic

Operasi penyelamatan dari dasar laut di Atlantik Utara sedang berlangsung.

AP
Kapal selama wisata Titan membawa lima wisatawan untuk melihat puing-puing kapal Titanic
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga-lembaga internasional akan menyelidiki penyebab meledaknya kapal selam wisata Titan. Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS), Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Dewan Keselamatan Transportasi Kanada, dan marinir Prancis akan melakukan penyelidikan.

Sementara Cabang Penyelidikan Insiden Laut Inggris akan turut bekerja sama untuk menyelidiki peristiwa 18 Juni yang menewaskan lima orang itu. Bukti yang dikumpulkan di pelabuhan St John, Newfoundland, dikoordinasikan dengan pihak berwenang Kanada.

Kepala Investigasi Penjaga Pantai AS Kapten Jason Neubauer mengatakan operasi penyelamatan dari dasar laut di Atlantik Utara sedang berlangsung dan mereka sedang memetakan lokasi kecelakaan. Ia tidak mengungkapkan kerangka waktu penyelidikan.

Dewan Penjaga Pantai AS dapat memberikan rekomendasi pada jaksa untuk mengajukan sanksi perdata atau pidana bila diperlukan. "Tujuan utama saya adalah mencegah kejadian serupa dengan membuat rekomendasi yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan maritim di seluruh dunia," kata Neubauer dalam konferensi pers, Ahad (25/6/2023).

Pada Kamis (22/6/2023) lalu Penjaga Pantai AS mengatakan puing-puing dari kapal selam wisata Titan ditemukan 488 meter dari reruntuhan kapal Titanic di dasar laut. Titan meledak dalam perjalannya menuju bangkai Titanic, menewaskan lima orang di dalamnya. Lokasi reruntuhan Titanic sekitar 3.810 meter di bawah laut.

Pada Sabtu (24/6/2023) Dewan Keselamatan Transportasi Kanada mengatakan sudah mulai melakukan penyelidikan hilangnya Titan dan berbicara dengan penumpang kapal yang membawanya Polar Prince.

Pihak berwenang AS dan Kanada mulai menggelar penyelidikan mengenai ledakan di bawah air dan mencari siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini.

"Kami menggelar penyelidikan keselamatan di Kanada mengingat kapal (Polar Price) berbendera Kanada yang berangkat dari pelabuhan Kanada dan terlibat dalam kejadian ini, walaupun kejadian di perairan internasional, lembaga lain mungkin memilih menggelar penyelidikan," kata ketua Dewan Keselamatan Transportasi Kanada Kathy Fox.

Polar Price meninggalkan Newfoundland pada 18 Juni, menarik kapal selam wisata Tina. Terdapat 41 orang di dalam kapal itu, 17 awak dan 24 orang lainnya, termasuk lima orang yang akan masuk ke dalam Titan.

Fox mengatakan Dewan Keselamatan Transportasi Kanada akan membagikan informasi yang dikumpulkan ke lembaga lain seperti Dewan Keselamatan Transportasi AS dan Pasukan Penjaga Pantai AS sesuai dengan batas yang diizinkan hukum Kanada. Fox mengatakan rekaman suara dan pernyataan saksi dilindungi undang-undang Kanada.

"Kami tidak ingin dua kali kerja, kami ingin berkolaborasi," katanya.

Pada Sabtu lalu Kepolisian Kanada juga mengumumkan mereka akan memeriksa kejadian yang menyebabkan kematian di Titan untuk menentukan apakah perlu penyelidikan penuh. Penyelidikan penuh hanya akan dilakukan bila ternyata adanya pelanggaran hukum pidana, federal atau provinsi.  

Pasukan Penjaga Pantai AS memimpin misi penyelamatan dan pencarian yang menelan biaya jutaan dolar. "Pasukan Penjaga Pantai tidak meminta tagihan untuk operasi penyelamatan dan pencarian atau mengaitkannya biayanya dengan nyawa manusia," kata Komandan Distrik Pertama Pasukan Penjaga Pantai AS Laksamana Muda John Mauger. 

Baca Juga


 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler