Menlu Retno Marsudi Lakukan Kunjungan Perdana ke Mongolia 

Menlu Retno menjajaki peluang memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Mongolia.

AP Photo/Achmad Ibrahim
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Rep: Kamran Dikarma Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja perdana ke Mongolia, Selasa (28/6/2023). Ia mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Mongolia Battsetseg Batmunkh.

Baca Juga


“Saya senang berada di Ulaanbaatar untuk kunjungan kerja pertama saya ke Mongolia,” kata Retno dalam keterangan persnya.

Dalam pertemuannya dengan Battsetseg, Retno menjajaki peluang memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Mongolia. Terdapat beberapa hal yang dibahas Retno dan Battsetseg. Pertama terkait kerja sama ekonomi.

“Kami menyambut baik kerja sama B-to-B antara perusahaan Indonesia Modena dan Nomin Holding dari Mongolia. Ini investasi signifikan pertama dari Indonesia, untuk membangun saluran distribusi peralatan rumah tangga di Mongolia,” ungkap Retno.

Retno dan Battsetseg sepakat mempromosikan lebih banyak fasilitas perdagangan dan meminimalkan hambatan perdagangan. Terkait hal ini, Indonesia tertarik meningkatkan komoditas ekspor potensialnya ke Mongolia, seperti produk farmasi dan alat elektronik. “Kami juga sepakat untuk menjalin hubungan antara kamar dagang dan industri di kedua negara kita,” ucap Retno.

Hal kedua yang dibahas Retno dan Battsetseg adalah hubungan antarmasyarakat. Mereka sepakat mengintensifkan kerja sama di bidang pariwisata, antara lain dengan mempromosikan lima destinasi super prioritas Indonesia kepada wisatawan asal Mongolia. “Kami senang memiliki Pusat Kebudayaan Mongolia di Tanjung Lesung, Indonesia dan merupakan pusat kebudayaan Mongolia pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara yang didirikan sejak 2017,” kata Reno.

Hal ketiga yang dibahas Retno dan Battsetseg adalah tentang perempuan, perdamaian, serta keamanan. Terkait hal tersebut, Retno akan berpartisipasi dalam Female Foreign Ministers’ Meeting yang diagendakan digelar Kamis (29/6/2023). “Saya akan menyoroti pentingnya melihat peran perempuan dalam situasi konflik melalui perspektif yang berbeda. Kesempatan yang lebih luas harus diberikan kepada perempuan untuk memainkan peran mereka sebagai agen perdamaian,” kata Retno.

(Hal keempat yang dibahas Retno....)

“Secara bilateral kami juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam peningkatan kapasitas untuk operasi penjaga perdamaian khususnya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pasukan penjaga perdamaian,” tambah Retno.

Hal keempat yang dibahas Retno dan Battsetseg adalah tentang isu-isu regional. Terkait hal ini, Retno menceritakan tentang keketuaan Indonesia di ASEAN. “Bersama anggota ASEAN lainnya, Indonesia akan melakukan yang terbaik: menjadikan ASEAN penting, menjadikan ASEAN dapat melanjutkan perannya sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas di kawasan, serta menjadikan Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan,” ucap Retno.

“Indonesia juga akan berupaya sekuat tenaga untuk membantu masyarakat Myanmar keluar dari krisis politik berdasarkan Five Points of Consensus,” tambah Retno.

Retno mengungkapkan, saat ini Indonesia sedang mempersiapkan penyelenggaraan ASEAN Minister Meeting and Post Ministerial Meeting (AMM/PMC). Salah satu pertemuan tersebut adalah ASEAN Regional Forum (ARF). Mongolia merupakan salah satu anggota forum tersebut. “Menantikan partisipasi Menteri Battsetseg pada pertemuan ARF di Jakarta bulan depan,” ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler