Polandia Tangkap Atlet Hoki Rusia karena Diduga Agen Spionase

Atlet Hoki Rusia ini tiba di Polandia pada Oktober 2021.

Borgol. Ilustrasi. Otoritas Polandia telah menangkap pemain hoki es asal Rusia karena diduga melakukan aktivitas mata-mata di negara tersebut.
Rep: Kamran Dikarma Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Otoritas Polandia telah menangkap pemain hoki es asal Rusia karena diduga melakukan aktivitas mata-mata di negara tersebut. Polandia mengungkapkan atlet itu adalah orang ke-14 yang telah dibekuk dari satu jaringan spionase.

Baca Juga


“Mata-mata Rusia jatuh satu per satu! Seorang mata-mata yang menyamar sebagai atlet ditangkap. Orang Rusia itu adalah pemain (hoki) dari klub divisi satu,” ungkap Menteri Kehakiman Polandia Zbigniew Ziobro lewat akun Twitter-nya, Jumat (30/6/2023).

Menurut kejaksaan Polandia, atlet hoki Rusia itu ditangkap di wilayah Silesia. Dia tiba di Polandia pada Oktober 2021. Namun pihak kejaksaan tidak mengungkap identitas atlet dan klub hoki tempatnya bermain.

Kejaksaan Polandia mengungkapkan, atlet hoki Rusia tersebut telah melakukan kegiatan mata-mata, termasuk mengidentifikasi infrastruktur-infrastruktur kritis. Atlet tersebut menerima pembayaran dari Moskow atas perannya melakukan pengintaian.

Atlet hoki Rusia itu akan ditahan dalam penahanan pra-sidang dan dapat menghadapi hukuman 10 tahun penjara. Kedutaan Besar Rusia di Warsawa menolak mengomentari penangkapan atlet hoki tersebut.

Pada Maret lalu, Polandia mengatakan telah membongkar jaringan spionase Rusia yang beroperasi di negara tersebut. Sebanyak sembilan orang yang dituduh mempersiapkan aksi sabotase dan memantau rute kereta api ke Ukraina ditahan. Pada April, Polandia memperkenalkan zona eksklusi 200 meter sementara di sekitar terminal Swinoujscie Liquefied Natural Gas (LNG). Langkah itu diambil karena kekhawatiran atas aksi spionase Rusia.

Polandia merupakan salah satu negara sekutu Barat yang tegas menyatakan dukungan untuk Ukraina dalam perang menghadapi Rusia. Pada 5 April 2023 lalu, Presiden Polandia Andrzej Duda menerima kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Setelah pertemuan dengan Zelensky, Duda mengatakan, negaranya siap mengirim semua jet tempur MiG-29 miliknya ke Ukraina. “Saya pikir di masa mendatang kami akan dapat menyerahkan seluruh armada MiG-29 kami yang tersisa ke Ukraina jika masih ada kebutuhan seperti itu,” kata Duda dalam konferensi pers bersama Zelensky.

Meski siap mengirimkan seluruh jet tempur MiG-29 miliknya, Duda menyebut langkah semacam itu akan membutuhkan persetujuan dari para anggota NATO. Sebab sisa MiG-29 milik Polandia sudah disesuaikan dengan standar NATO.

“Kami masih membutuhkan beberapa,” ujar Duda seraya menambahkan bahwa Polandia bisa menyerahkan MiG-29 miliknya ke Ukraina karena sudah memesan jet FA-50 Korea Selatan dan jet siluman F-35 buatan Amerika Serikat (AS).

Polandia memesan 50 jet FA-50 dari Korea Selatan. Unit pertama diperkirakan akan diterima Warsawa sebelum akhir tahun ini. Sementara unit pertama dari F-35 diprediksi baru akan dikirim oleh AS pada tahun depan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler