Prajurit AS Dibuat Kewalahan oleh Tentara Bayaran Wagner
Pertempuran Kasham menjadi kontak langsung pertama tentara Wagner dengan tentara AS.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Hujan tembakan artileri begitu deras, sampai serdadu-serdadu Amerika Serikat dan koalisi Kurdi-Arab terpaksa berlindung dalam lubang-lubang perlindungan. Saat itu Rabu 7 Februari 2018, jam sudah menunjukkan pukul 20.00. Sudah malam, namun kilatan cahaya dari peluru-peluru yang berseliweran di atas Kota Kasham, Provinsi Dier ez-Zor, Suriah, membuat suasana malam tak segelap seperti biasa.
Beberapa lama kemudian, tank-tank tempur T-72 merangsek, sembari memuntahkan peluru kaliber 125 mm dari meriam-meriam utamanya. Serdadu-serdadu AS dan Kurdi-Arab itu membalas, tapi mana mungkin peluru biasa dapat menghentikan gerak maju tank.
Mereka diserang oleh sekitar 500 serdadu dari pasukan pemerintah Suriah, milisi Syiah, dan tentara bayaran Wagner Group dari Rusia. Wagner adalah inti dari kekuatan pasukan penyerang.
Pihak yang diserang tersudut. Mereka kewalahan, lalu meminta bala bantuan.
Sekitar 20 mil dari tempat pertempuran di ladang minyak Conoco, 30-an serdadu pasukan khusus baret hijau dan marinir, menatap lekat-lekat layar komputer di depan mereka, menyaksikan tayangan langsung pertempuran sengit itu dari video yang diabadikan dari udara oleh drone.
Bersama tentara yang tengah bertempur itu, 30 prajurit komando Amerika itu memiliki tugas mempertahankan ladang minyak Conoco. Akhirnya, pasukan Amerika berhasil memukul mundur musuh tanpa kehilangan satu nyawa pun. Sebaliknya, korban tewas di pihak musuh mencapai seratusan orang.
Perlu waktu empat jam dan mesin-mesin perang canggih semacam pesawat tanpa awak Reaper, jet tempur siluman F-22, F-15 Eagle, pesawat pembom B-52, dan helikopter serang Apache AH-64, untuk bisa mengusir petualangan Wagner Group.
Bayangkan, jika saat itu si penyerang memiliki kekuatan lebih dari 500 serdadu. Bayangkan pula jika yang menghadapi mereka tentara biasa, bukan Baret Hijau dan Marinir AS yang reputasinya sudah mendunia itu.
Pertempuran Kasham dikenang sebagai kontak langsung pertama tentara bayaran Wagner dengan tentara AS. Meskipun kalah, reputasi tentara bayaran bentukan Yevgeny Prigozhin itu justru menjadi melambung.
Reputasi mereka semakin tinggi selama invasi Rusia di Ukraina yang sudah masuk tahun kedua. Banyak warga Rusia yang menyanjung laskar-laskar Wagner Group sebagai pahlawan bangsa.
Mereka memang menjadi unit tempur Rusia paling efektif di Ukraina. Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakuinya.