BPOLBF Komitmen Promosi Pariwisata Ngada

Dalam peta tematik BPOLBF, Kabupaten Ngada menjadi salah satu tujuan wisata.

Facebook BPO Labuan Bajo Flores
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF)
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, MAUMERE -- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkomitmen untuk mempromosikan pariwisata Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, agar dikenal ke tingkat nasional dan internasional.

Baca Juga


"Kabupaten Ngada telah selesai menyelenggarakan Wolobobo Ngada Festival dan itu telah dipromosikan ke luar negeri juga," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dari Labuan Bajo, di Manggarai Barat, Senin (3/7/2023).

Secara khusus Shana memuji Kabupaten Ngada yang memiliki peluang untuk dikenal dunia lewat kopi, tenun, dan kerajinan dari bambu. Untuk itu, BPOLBF berupaya untuk menghubungkan Kabupaten Ngada dengan pasar. Cara pertama yang dilakukan adalah menyajikan wisata pengenalan atau familiarization trip.

Dalam peta tematik BPOLBF, Kabupaten Ngada menjadi salah satu tujuan wisata agar wisatawan bisa mendapatkan gambaran lebih banyak tentang potensi kekayaan alam di kabupaten tersebut. "Kalau dulu hanya ke kampung adat, sekarang kita tambah lagi promosi ke kopi, juga tenun dan bambu," ungkap Shana.

Sebagai perpanjangan tangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo Flores, BPOLBF melakukan berbagai program penguatan kapasitas baik bagi UMKM dan anak muda untuk mendukung pengembangan pariwisata. BPOLBF memberikan pendampingan penyiapan kapasitas produksi, pemasaran, dan memperkuat narasi produk.

Shana pun optimistis Kabupaten Ngada bisa mendapatkan imbas baik dari dampak pariwisata Labuan Bajo sendiri. "Kami juga telah memperkenalkan Kabupaten Ngada di pelabuhan, bandara, sehingga di Labuan Bajo mereka terpapar dengan destinasi Ngada sehingga bisa extend perjalanan ke Ngada," ucapnya.

Lebih lanjut Shana mengapresiasi penyelenggaraan Wolobobo Ngada Festival dari tanggal 28 Juni sampai 30 Juni 2023 di Bajawa, ibukota Kabupaten Ngada yang dinilainya layak masuk sebagai Kharisma Event Nusantara. Dia menyebut event itu tidak hanya sekadar sebuah kegiatan namun lebih dari itu tentunya memberi dampak pada ekonomi masyarakat lokal, seperti homestay dan produk UMKM.

"Wolobobo Ngada Festival bukan sekadar festival. Kekuatannya itu karena bagaimana membuat festival itu memiliki dampak bagi masyarakat," kata Shana.

Shana berharap berbagai upaya yang telah dijalankan dapat menjadi momen promosi lebih luas sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ngada.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler