Irak Ingin Adili Salwan Momika

Irak ingin mengadili Salwan Momika dan meminta Swedia segera mendeportasinya

TT NEWS AGENCY/ EPA EFE/STEFAN JERREVANG
Pemerintah Irak menegaskan ingin mengadili perbuatan Salwan Momika yang membakar Alquran di Swedia
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Salwan Momika membakar Alquran di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm, pekan lalu. Ia diketahui masih berkewarganegaraan Irak.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Irak menegaskan ingin mengadili perbuatan Momika yang telah mengundang kecaman terutama dari negara-negara muslim. Irak akan meminta Swedia mendeportasi Momika secepatnya ke Irak.

“Sangat menyakitkan kami bahwa tindakan ini terjadi pada hari pertama Idul Adha Muslim dan di depan sebuah masjid tempat sholat Idul Adha yang diberkati diadakan,” kata Konsul Jenderal Irak di Jeddah Mohammad al-Naqshbandi dalam sebuah wawancara dengan Asharq Al-Awsat, Ahad (2/7/2023).

Ia menjelaskan, di bawah hukum Irak, Ketua Dewan Yudisial Tertinggi, Hakim Faeq Zaidan akan mengambil tindakan-tindakan hukum terhadap Momika yang saat ini belum memperoleh kewarganegaraan Swedia. Di antara langkah hukum tersebut, Irak menuntut Momika dipulangkan, berdasarkan pasal yang disebutkan dalam konstitusi Irak tentang penghinaan terhadap kesucian Islam.

Asharq Al-Awsat bertanya kepada Naqshbandi tentang motif tindakan tersebut, dia menjelaskan bahwa beberapa lembaga di Irak mendorong langkah itu.

Pada 28 Juni 2023 lalu, Salwan Momika melakukan aksi perobekan dan pembakaran Alquran di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm. Sebelum dibakar, Momika sempat menggunakan lembaran-lembaran Alquran yang dirobeknya untuk menyeka sepatunya. Dia bahkan meletakkan daging babi pada lembaran tersebut. Setelah itu, Momika, yang mengenalkan diri sebagai ateis sekuler di media sosial, melakukan pembakaran.

Sekitar 200 orang yang hadir di lokasi meneriakkan takbir di hadapan Momika untuk memprotes aksi pembakaran Alquran tersebut. Otoritas Swedia memberi izin kepada Momika untuk melakukan aksinya tersebut. Namun saat ini penyelidikan tengah dilakukan terhadap Momika karena dia dianggap melakukan "hasutan terhadap kelompok etnis".

Momika diketahui memuji politisi sayap kanan berkebangsaan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan. Sebelumnya Paludan telah melakukan pembakaran Alquran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari 2023 lalu. Aksi itu menjadi bentuk protes Paludan terhadap Turki karena tak kunjung memberi persetujuan agar Swedia dapat bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler