Rusia Klaim Hancurkan Semua Tank Leopard Ukraina
Rusia klaim semua tank Leopard yang dipasok Polandia dan Portugal telah dihancurkan
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengklaim pasukannya berhasil menghancurkan seluruh armada tank Leopard buatan Jerman yang dipasok oleh Polandia dan Portugal untuk Ukraina. Jumlah Leopard yang dihancurkan adalah 16 tank.
“Di arah selatan Donetsk, Zaporizhzhia, dan Donetsk saja, di mana formasi bersenjata Ukraina melakukan serangan yang gagal, pengelompokan pasukan Rusia menghancurkan 15 pesawat, tiga helikopter, dan 920 (kendaraan) lapis baja, termasuk 16 tank Leopard. Ini sebenarnya 100 persen dari tank jenis ini dipasok oleh Polandia dan Portugal," kata Shoigu dalam konferensi virtual dengan para komandan militer Rusia, Senin (3/7/2023).
Dia menambahkan, militer Rusia secara efektif terus melancarkan serangan yang menimbulkan kerusakan di pihak musuh. Hal itu dipandang mengikis potensi ofensif Ukraina. Shoigu mengklaim, secara keseluruhan, pasukan Ukraina telah kehilangan sekitar 2.500 berbagai jenis persenjataan di segala arah sejak 4 Juni 2023. Selain itu, pasukan pertahanan udara Rusia mencegat 158 roket dari sistem roket peluncuran ganda HIMARS buatan Amerika Serikat (AS) dan 25 rudal jelajah Storm Shadow selama sebulan terakhir.
Shoigu menyebut, pasukan Ukraina belum mencapai tujuannya di salah satu sektor garis depan. Menurutnya hal itu menunjukkan ketangkasan dan kemahiran para tentara Rusia serta harapan berlebih pada pasokan persenjataan Barat.
Militer Ukraian mulai mengerahkan tank Leopard saat melancarkan serangan balasan terhadap Rusia pada 4 Juni 2023 lalu. Sejak saat itu, Kementerian Pertahanan Rusia sudah berulang kali melaporkan penghancuran tank-tank buatan Jerman tersebut.
Pada April lalu Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Oleksiy Reznikov telah meminta bantuan pertahanan udara, termasuk jet tempur F-16, kepada Spanyol. Reznikov mengatakan, negaranya membutuhkan bantuan semacam itu untuk tetap bisa meladeni pertempuran dengan Rusia.
Reznikov mengatakan, negaranya masih memerlukan lebih banyak bantuan untuk dapat menghadapi Rusia. “Bagi kami prioritas nomor satu adalah pertahanan udara,” ujarnya dalam konferensi pers bersama Menhan Spanyol Margarita Robles di Madrid pada 12 April 2023 lalu.
Dia pun mengutarakan keinginannya memperoleh bantuan jet tempur. “Kami sangat tertarik dengan pesawat udara kontemporer. Kami tertarik dengan jet F-16. Karena bagi kami, menghancurkan dominasi udara Rusia adalah yang terpenting,” ucap Reznikov.
Sementara pada Februari lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan belum ada satu pun negara yang berkomitmen memberikan bantuan jet tempur untuk Kiev. “Sejauh ini tidak ada negara yang berkomitmen untuk memasok jet tempur,” ucapnya dalam sebuah wawancara dengan grup media Jerman, Funke, 17 Februari 2023 lalu.
Kuleba mengungkapkan, negaranya tertarik dengan pesawat tempur dari AS, Inggris, Prancis, dan Jerman. Hal itu karena keempat negara tersebut memiliki kapasitas produksi dan armada terbesar.