Doa Qunut dan 12 Makna yang Terkandung di Dalamnya

Ustadz Somad menjelaskan makna di balik doa qunut

.
Rep: Muhyiddin Yamin Red: Partner
Ilustrasi umat Islam membaca qunut saat sholat.

BOYANESIA -- Salam toghellen (saudara) ..Qunut adalah salah satu doa yang dibaca pada waktu sholat dan hukumnya adalah sunnah. Qunut dibagi menjadi tiga macam, yaitu Qunut Nazilah, Qunut Sholat Subuh dan ada beberapa pendapat lain, Qunut Sholat Witir yang dibaca saat pertengahan bulan Ramadhan.


Berikut Bacaan Qunut yang dibaca pada saat sholat Subuh dan Witir berjamaah:

اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لًنَا فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdina fi man hadait. Wa afina fi man afait. Wa tawallana fî man tawallait. Wa bariklana fi ma a‘thait. Wa qina syarra ma qadhait. Fa innaka taqdhi wa la yuqdha alaik. Wa innahu la yazillu man walait. Wa la ya‘izzu man adait. Tabarakta rabbana wa ta‘alait. Fa lakal hamdu ala ma qadhait. Wa astagfiruka wa atubu ilaik, wa ala sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa shahbihi wa sallam

Artinya:

Artinya: “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan.Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya.Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”

Dalam salah satu kajian subuh di Masjid Raya Telun Kenas Sumatra Utara yang diunggah di kanal Youtube, Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan makna di balik doa qunut yang terbagi menjadi 12 bagian sebagai berikut:


Makna Pertama

اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ

“Berikanlah kami hidayah sebagaimana Engkau berikan hidayah kepada orang-orang sebelum kami.”

Menurut UAS, makna hidayah adalah tanda yang diberikan Allah SWT kepada manusia agar mereka dapat berjalan di jalan yang benar dan lurus, dan penting untuk selalu meminta hidayah kepada Allah agar hati tidak tergoda ke jalan yang sesat, karena hati manusia cenderung berubah-ubah.

Makna Kedua

وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ

“Berikan kami kesehatan sebagaimana engkau berikan pada orang-orang sebelum kami.”

UAS menjelaskan, lafadz “Afiyah”, bermakna kesehatan atau kebaikan secara menyeluruh dalam keadaan baik, baik fisik dan rohani serta segala bentuk pekerjaan yang baik. “Maka, yang dinamakan sehat walafiyat adalah keadaan di mana sesorang dalam keadaan baik secara jasmani dan rohani,” jelas UAS.

Makna Ketiga

وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ

“Berikanlah kami pertolongan sebagaimana engkau beri orang-orang sebelum kami pengampunan.”

UAS menjelaskan, bahwa hanya Allah SWT yang dapat menolong manusia dari musibah, penyakit dan kehilangan. Dan hanya Allah juga yang bisa memberikan kenikmatan, kesuksesan dan keselamatan. Maka, mintalah kepada Allah yang maha penolong dan yang memberi perlindungan.

Makna Keempat

وَبَارِكْ لَنَا فِيْمَا اَعْطَيْتَ

“Berikanlah keberkahan kepada kami sebagaimana engkau karuniakan pada mereka sebelum kami.”

UAS pun mengajak kepada jamaah untuk berdoa dengan meminta keberkahan atas rizki yang diperoleh. Karen, dengan meminta keberkahan, sesuatu apapun yang didapatkan akan membawa kita kepada jalan kebaikan dan kecukupan, mulai dari makanan, pekerjaan, jabatan dan semua apa akan terasa cukup tidak lebih dan kurang.

Makna Kelima

وَقِنَا بِرَاحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ

“Jagalah kami dari takdir yang tidak baik.”

UAS juga mengajak kepada jamaah untuk memanjatkan doa kepada Allah agar selalu dijauhkan dari takdir yang buruk atau musibah besar dan kecil, karena setiap apa yang kita lakukan atau ucapkan tidak luput dari kesalahan. Maka, dianjurkan untuk selalu berdoa agar kita dilindungi dalam keadaan apapun.

Doa qunut yang dibaca dari yang pertama sampai yang kelima tersebut merupakan doa-doa yang dipanjatkan. Maka, dianjurkan untuk dijaharkan atau dikeraskan suaranya agar terdengar oleh makmum, kemudian makmum hendaknya meng-aminkan setiap bacaan.

Makna Keenam

فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ

“Engkau yang memutuskan perkaraku dan tidak ada yang memutuskan perkara Engkau.”

UAS menjelaskan bahwa Allah SWT adalah hakim dari segala hakim yang memutuskan semua perkara yang diperbuat manusia pada saat hari akhir nanti. Maka, kata UAS, jangan sombong dengan kebaikan yang sudah diperbuat karena Allah yang memberi keputusan.

UAS menjelaskan, bacaan keenam tersebut dan selanjutnya hendaknya dipelankan sehingga makmum tidak perlu menjawab lagi. Karena merupakan lafadz puji-pujian kepada Allah SWT.

Makna Ketujuh

وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ

“Jika Allah SWT tidak menjatuhkan/menghinakan, maka tidak ada yang bisa merendahkannya.”

UAS menjelaskan, Allah yang menaikkan ke atas dan Allah juga yang menjatuhkannya. Karena itu, jangan sombong karena kekayaan atau jabatan yang tinggi dan hebat. Sebab, jika Allah yang melakukannya maka tidak ada daya bagimu, maka kita hendaknya saling mengingatkan bahwa hidup kita adalah kuasa Allah SWT.

Makna Kedelapan

وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْت

“Tidak ada yang mulia orang yang Allah SWT musuhi."

UAS menekankan bahwa Allah SWT telah berkali-kali mengingatkan bahwa Dia yang menaikkan dan menjatuhkan derajat manusia kemudian menaikkan dan menjatuhkan kembali. Maka, jangan sombong karena disanjung atau berkecil hati karena dihina oleh manusia.

Makna Kesembilan

تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“Engkau sajalah yang Maha Tinggi, Agung, dan Mulia.”

UAS mengingatkan bahwa manusia yang mulia saat ini bisa menjadi berubah karena Allah. Bangkitkanlah dalam hati karena Allah dan besarkan keagungan-Nya, maka dunia akan tampak kecil bagimu.

Makna Kesepuluh

فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ

“Segala puja-puji hanya milik Allah SWT.”

“Janganlah mau disanjung-sanjung engkau digelar manusia agung sadarlah diri tau diuntung jasad terbujur keranda di usung,” begitulah lirik lagu nasyid yang dinyanyikan UAS sambil menjelaskan bahwa jangan mudah disanjung karena segala pujian hanyalah milik Allah SWT.

Makna Ke-11

وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوْبُ اِلَيْكَ

“Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertobat kepada Engkau.”

UAS menjelaskan bahwa yang paling banyak bicaranya ialah yang paling banyak dosanya. Lebih lanjut, dia pun menjelaskan, nabi Muhammad SAW yang tidak punya dosa dan kesalahan dari seluruh tubuhnya secara lahir dan batin saja membaca istighfar setiap hari sebanyak 100x.

Makna Ke-12

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

“(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya."

"Doa yang kita baca dari awal sampai akhir ke sebelas tidak akan diterima apabila yang ke 12 ini tidak kita baca, doa yang kita baca seperti menggantung di antara langit dan bumi dan sulit sampai kepada Allah SWT. Maka, lengkapilah dengan bersholawat kepada nabi Muhammad SA, manusia mulia yang paling dicintai oleh Allah SWT," jelas UAS.

sumber : https://boyanesia.republika.co.id/posts/226211/doa-qunut-dan-12-makna-yang-terkandung-di-dalamnya
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler